Banner Top



(Jakarta – haltebus.com) Modifikasi dalam dunia otomotif adalah hal yang lumrah. Biasanya dilakukan dari sekedar mengubah tampilan hingga menambah tenaga mesin. Lalu bagaimana dengan me-refresh kendaraan menjadi kembali seperti baru? Itulah yang dilakukan PT. Adedanmas dengan remanufacturing atau membuat kembali chassis bus-bus Mercedes-Benz, mengembalikannya pada kondisi saat baru dibeli. “Kami ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa layanan purna jual masih bisa kami lakukan pada produk-produk bus yang sudah berumur,” kata After Sales Manager PT. Adedanmas, Rudi Mahmildi kepada haltebus.com di kantornya Kamis (31/5/12)

Adalah perum DAMRI yang mengawali remanufacturing ini. Menurut Direktur Teknik DAMRI, Bagus Wisanggeni kepada haltebus.com pada November 2011 , rencana itu sudah dipersiapkan sejak tahun 2008-2009, dan baru direalisasi pada 2010. Pada 2011-2012 unit-unit yang diperbaharui itu sudah dioperasikan. Tahap pertama 15 unit chassis OF-1113 lansiran tahun 1980-an.

Menurut Rudi, saat itu, PT. Adedanmas menjadi dealer yang menjembatani proses remanufacturing. Pembuatan kembali chassis OF-1113 dilakukan di Wanaherang, Bogor, pusat perakitan bus Mercedes-Benz di Indonesia. Terbilang sukses dengan proyek pertamanya, mereka tertarik mengikuti langkah-langkah remanufacturing seperti yang dilakukan PT. Mercedes-Benz Indonesia (MBI). “Kami memulainya dengan menangani delapan unit chassis seri OH-1521,” kata dia.

Langkah dealer yang bermarkas di Selatan Jakarta ini cukup berani sebab, di satu sisi menjual chassis baru, di sisi lain juga mengerjakan chassis lawas. “Dari sisi kelas antara chassis baru dan chassis lama jelas beda. Kami hanya melihat bahwa bus-bus lawas Mercedes-Benz populasinya cukup banyak di Indonesia,” kata Rudi lagi.

Argumentasi Rudi cukup beralasan. Sejarah bus Mercedes-Benz di Indonesia dimulai sejak masuknya bus-bus kota di Jakarta pada 1971. Pada tahun 1977 perakitan Mercedes-Benz di Indonesia berdiri dengan nama German Motor Manufacturing. Pada tahun 1986, dua tahun setelah pindah ke Wanaherang, perakitan chassis bus dimulai dengan tipe OF-1113. Hingga tahun 1990-an Wanaherang telah menelurkan OF-1113 bermesin OM352A, serta OH-1113, OH-1518 dan OH-1521 dengan mesin OM366.

Setiap tipe chassis dan mesin juga memiliki beberapa varian yang berbeda. Mesin OM366 misalnya hadir dalam varian OM366, OM366A dan OM366LA. Boleh dibilang, mesin berseri OM366 cukup populer di dunia transportasi bus Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Supriyadi Supervisor Teknik PT. Adedanmas yang menangani remanufacturing menyebut, nyaris seluruh perlengkapan chassis diganti baru. Mulai mesin, sistem pengereman, sistem transmisi hingga peralatan elektronik. Secara prosedur, kata dia, apa yang dilakukan mereka mengikuti prosedur dari Agen Tunggal Pemegang Merk dalam hal ini PT. MBI. “Tenaga yang dihasilkan tidak berubah, sama seperti saat bus pertama kali jalan, untuk OF-1113 130 HP sedangkan untuk OH-1521 210 HP,” katanya.

Baik Supriyanto maupun Rudi menegaskan, chassis-chassis hasil remanufacturing ini mendapat garansi hingga 50 ribu kilometer atau se-tahun. Sebab, saat selesai proses pembuatan kembali, chassis dikembalikan seluruhnya pada kondisi baru. Sayangnya, PT Adedanmas masih melakukan remanufacturing secara terbatas.

Merujuk keterangan Vice President Marketing Communication PT. MBI, Yuniadi H. Hartono,  kepada haltebus.com November 2011 lalu. Saat itu dia menyatakan, pihaknya hanya menerima remanufacturing secara selektif. Hanya pelanggan tertentu dengan pertimbangan khusus juga yang bisa mengajukan remanufacturing.

Rudi Mahmildi mengakui, pihaknya masih menunggu persetujuan dari PT. MBI untuk memperluas layanan purna jual khusus untuk chassis bus lawas. Namun dia yakin, ada kebutuhan untuk layanan purna jual chassis bus lawas mengingat populasi chassis tipe OF dan OH baik OH-1113, OH-1518 dan OH-1521 cukup banyak. "Kami yakin ini tidak menyaingi penjualan bus tipe baru. Sebab di satu sisi secara kelas tipe terbaru dan tipe lama sangat jauh berbeda, di sisi lain bus-bus lawas Mercedes-Benz masih banyak yang beroperasi dan butuh perawatan," katanya.

Jika layanan ini disetujui PT MBI selaku ATPM Mercedes-Benz di Indonesia, maka ada peluang bagi para penggemar bus Mercedes-Benz. Mungkin ada di antara anda yang berpikir untuk mengoleksi bus Mercedes-Benz di garasi rumah?(naskah : mai/foto : mai)

Banner Content