Banner Top

(Jakarta – haltebus.com) Memasuki tiga bulan terakhir Karoseri Laksana kembali memberikan pilihan untuk operator bus dalam membangun bus baru di atas chassis. Karoseri itu meluncurkan All New Legacy SR-1 di arena Indonesia International Motor Show ke-21 di Kemayoran, Jakarta. “Ini komitmen kami menghadirkan sesuatu yang baru setiap tahun sebagai wujud inovasi kami,” kata Direktur Teknik Karoseri Laksana, Stevan Arman kepada haltebus.com di stand luar ruangnya.

Tahun lalu, di ajang pameran yang sama Karoseri Laksana menghadirkan Discovery, model yang ditujukan untuk lapis kedua mendamping bus premium Legacy SR-1. Kini tampilan Legacy SR-1 diperbaharui lagi, dengan banyak perubahan di detil eksetrior dan interior.


Kepala tim desainer Karoseri Laksana Kusririn menyatakan, perubahan besar eksterior bagian depan ada pada lampu dan permukaan di sekitarnya. Dua lampu menyipit dan lebar menghiasi ‘wajah’ dengan garis permukaan yang halus pada All New Legacy SR-1 yang baru. “Kami sempat kesulitan mencari lampu yang tepat untuk tampilan depan. Syukurnya kami mendapatkan lampu yang tepat,” kata dia.

Dua buah spion yang lebar menambah karakter bus generasi ke-tiga Legacy. Dua bus yang dipamerkan terlihat elegan dengan spion itu. Meski terparkir di tempat yang sempit, tak mengurangi tampilan depan yang mampu membuat setiap orang yang lewat di depan stand menoleh dan berhenti sejenak untuk menatapnya.

Di bagian belakang, tampilan yang ditonjolkan Ririn, sapaan akrab Kusririn, dan timnya cukup elegan. Mungkin orang akan mengira perubahan ini adalah perubahan yang mudah. Tinggal ganti lampu depan dan lampu belakang, sudah lahir bus yang baru. Namun, tidak begitu dengan yang dirasakan tim desainer Karoseri Laksana. “Tampilan belakang cukup sulit juga. Membuat kaca yang sama sekali berbeda dari Legacy SR-1 sebelumnya yang mengikuti kontur bodi belakang yang sama sekali baru,” ujarnya.




Untuk bagian belakang, jika kita tengok dari samping barulah terasa garis yang menarik dari desain All New Legacy SR-1. Mengingatkan kita pada desain bus-bus Eropa yang elegan. Stevan tak menampik jika tim desainer Karoseri Laksana berkiblat pada model bus-bus Eropa. “Banyak hal menarik yang ditampilkan desainer-desainer bus di Eropa, baik dari ekseterior maupun interior,” kata dia.

Lampu yang digunakan memang lampu yang sudah banyak beredar di Indonesia. Perpaduan lampu dan garis bodi di bagian belakang ini menunjukkan kelihaian tim desainernya. Ririn menambah tiga baris kisi-kisi udara untuk ruang mesin. Plat penutup kisi-kisi yang berlapis chrome itu juga dibentuk menarik, dengan lubang-lubang di sepanjang permukaannya.

Di sisi interior, ada beberapa fitur yang ditanamkan di dashboard dan sepanjang langit-langit kabin penumpang. Deretan lampu beraneka warna yang kalem bisa menjadi pilihan operator bus untuk menemani perjalanan para pelanggannya. Ada tombol lampu khusus yang bisa mengatur warna-warna lampu yang diinginkan. Pada bus yang dipamerkan, disediakan sofa di bagian belakang dan meja dengan empat kursi yang berhadapan. Selain itu ada pula toilet di bagian tengah bus.

Kelebihan lain yang ditonjolkan Stevan adalah untuk eksterior mereka memproduksi sendiri pelapis dashboard, langit-langit, dan panel dinding yang terbuat dari Acrylic Butadien Styrene (ABS). Bahan ini biasa digunakan sebagai bahan dasar penutup peralatan elektronik. Berbagai peralatan baru, kata dia, mereka manfaatkan untuk meningkatkan kualitas produksi bus Laksana.

Tak hanya teknik mencetak ABS, ada mesin pemotong laser yang mereka gunakan untuk membentuk detil-detil asesoris. Tulisan Legalight, Legacy dan grafir yang kita temui di beberapa titik interior dan eksterior adalah hasil kerja mesin baru Karoseri Laksana.



Pengunjung stand Karoseri Laksana mengakui All New Legacy SR-1 cukup menarik dari luar dan dalam. Beberapa pengusaha dan jajaran manajemennya yang hadir di hari pertama IIMS 2013 itu juga terlihat asyik berdiskusi mengomentari tampilan Legacy SR-1 terbaru. “Bus ini mantab,” kata seorang pengunjung lelaki saat menapaki tangga bus.

Sejak mulai berbenah di tahun 2009, langkah-langkah yang diambil Karoseri Laksana cukup jelas terlihat. Di tahun 2006 lahir Proteus dan setahun berikutnya muncul Nucleus. Perubahan besar di Karoseri Laksana terasa pada akhir 2009 dan awal 2010 saat Legacy untuk bus besar dan Sonic untuk bus sedang  dipasarkan. Nucleus lalu naik kelas untuk bus besar menggantikan Proteus. Sementara, di tahun 2011 ada tiga produk yang sekaligus dipasarkan yakni Legacy SR-1 untuk bus besar, Tourista untuk bus sedang dan Cityline untuk bus kecil. Terakhir, di tahun 2012 ada Discovery.

Stevan mengungkapkan, setiap tahun akan ada yang terbaru dari Laksana. “Memang pelanggan kami punya karakter yang berbeda-beda, tetapi kami juga ingin menghasilkan bus yang berkualitas untuk setiap pelanggan kami. Karena itu jembatan antara kami dan pelanggan adalah inovasi,” katanya. (naskah :mai/foto: mai)

Banner Content