Banner Top


(Jakarta – haltebus.com) Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan langkah untuk menyediakan bus pengumpan bagi penduduk daerah penyangga Ibukota Jakarta. Menurut Dirjen Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso, bus pengumpan ini ditargetkan bisa memindahkan pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan angkutan massal atau kendaraan umum. "Kami siapkan bus shuttle yang nyaman, desain dalamnya tak ubahnya seperti bus antar kota atau bus pariwisata," kata dia kepada haltebus.com, Selasa (21/114), lalu.

Menurut Soerojo, kebanyakan pengguna kendaraan pribadi tak memilih angkutan umum karena faktor kenyamanan. Karena itu, Kemenhub membuat kajian untuk angkutan umum yang nyaman yang diberi nama Transjabodetabek. Dia menjamin, konsep Transjabodetabek sama sekali lain dengan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB).

Suroyo menjelaskan, Transjabodetabek akan beroperasi dari daerah-daerah pemukiman di wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Warga di perumahan-perumahan yang tersebar di daerah penyangga Jakarta nantinya bisa menikmati angkutan yang nyaman menuju tempat mereka bekerja di Jakarta. Bus-bus itu nantinya beroperasi sebagai antar jemput (shuttle) penumpang di perumahan-perumahan. "Kami tengah menyiapkan kajian rute-rute ideal," katanya.

Sementara itu, Kepala Sub-Direktorat Angkutan Jalan Kemenhub, Subroto menambahkan, jalur-jalur yang dioperasikan nantinya bisa mengurangi kendaraan pribadi yang menjuju Jakarta. "Operatornya kami siapkan juga untuk menyediakan pelayanan yang baik, bukan sembarangan," ujar dia.

Menurut Subroto, pihaknya tengah merancang mekanisme operasional yang terpadu. Diharapkan bus-bus yang beroperasi ini bisa memudahkan penumpang. Misalnya, diberlakukan e-ticketing, pemantauan armada dan kapasitas tempat duduk. Selain itu, lanjut dia, trayek-trayek yang sudah ada sekarang akan disesuaikan dengan rute-rute baru yang tengah disiapkan.

Informasi yang diperoleh haltebus.com menyebutkan, Kemenhub sudah menyediakan 10 unit bus Transjabodetabek. Perum Pengangkutan Djakarta dipercaya Kemenhub untuk mengoperasikan bus-bus itu sejak Desember lalu. "Kami siap mengoperasikan sesuai dengan trayek yang kami miliki," kata Direktur PPD Pande Putu Yasa saat dikonfirmasi haltebus.com.

Di Jakarta sendiri ada beberapa angkutan perumahan dari beberapa daerah yang sudah dioperasikan pihak swasta. Umumnya, pihak pengembang menyediakan angkutan dari perumahan yang dikelolanya dengan cara menggandeng operator bus. Sebut misalnya shuttle service Lippo Cikarang (Bekasi) dan Lippo Karawaci (Tangerang), ada pula shuttle BSD City (Tangerang), antar jemput Kemang Pratama (Bekasi) juga Sentul City di Bogor dan masih banyak lagi.

Standar pelayanan shuttle bus yang sudah beroperasi memang tak seragam. Ada yang mengoperasikan bus besar, tak sedikit yang mengoperasikan bus sedang. Semoga dengan hadirnya Transjabodetabek, ada keseragaman pelayanan yang bisa menjamin kenyamanan penggunanya. Dari sisi konsep yang digagas Kemenhub, Transjabodetabek memiliki daya tarik yang cukup menjanjikan bagi pengguna kendaraan pribadi. Khususnya, dalam hal jaminan mengantarkan mereka dar rumah menuju pusat kota Jakarta.(naskah : mai/foto : dok. haltebus.com)

Banner Content