Banner Top


(Jakarta – haltebus.com) Express Group serius mengembangkan bisnis transportasi dengan memasuki pasar sewa bus pariwisata. Dengan label Eagle High, Express memulai memasuki pasar penyewaan bus pariwisata di Jabodetabek dengan modal 157 unit bus besar. Kamis (21/8/14) Direktur Keuangan Express Grup, David Santoso, menerima secara simbolis tiga unit terakhir dari 130 unit chassis bus OH-1526 yang dibeli dari PT. Adedanmas. “Express mulai masuk pasar bus pariwisata dengan pembelian unit bus baru,” kata David di sela-sela acara serah terima di Fasilitas Produksi PT. Mercedes-Benz Indonesia (MBI), di Wanaherang, Bogor.

Menurut David, investasi Express Grup bukan tanpa perhitungan. Dengan harga bus rata-rata Rp. 1,3 miliar per unit jadinya, mereka yakin bisa meraih pelanggan di tengah peluang yang masih terbuka di pasar penyewaan bus pariwisata. “Kami berani masuk ke bisnis ini karena data dari perhubungan menyebutkan potensi pasar khususnya di Jabodetabek masih sangat besar,” kata dia.

Pemilihan merek Mercedes-Benz, menurut dia, tidak hanya karena pabrikan ini menjadi salah satu pemasok bus premium semata. Namun juga, alasan hubungan manajemen yang terjalin dengan dealer maupun PT. MBI selama beberapa tahun terakhir.

Sejalan dengan itu, Director of Sales Commercial Vehicle PT. MBI Olaf Petersen menyambut baik kerja sama ini. Dia memastikan, pembelian chassis antara Express Grup dan PT. Adedanmas tak sekedar penyerahan unit semata. Menurut dia, penyerahan itu dibarengi dengan komitmen dari Mercedes-Benz layanan purna jual saat bus telah dioperasikan Express Grup. “Kehadiran kami (PT. MBI) dalam acara ini untuk menjamin layanan purna jual melalui PT. Adedanmas bisa berjalan dengan baik. Kami senang menjadi bagian dari kesuksesan Express Grup yang telah 25 tahun menjalankan bisnis transportasi. Kami akan menjaga kepercayaan ini,” katanya.

Sementara itu, Vice President PT. Adedanmas Mardi Santoso menyatakan, pihaknya tidak hanya menjual produk semata. Ada layanan purna jual dengan kontrak servis yang menjamin kelancaran operasional bus. “Meski kami berkedudukan di Jakarta, tetapi mekanik kami siap dikirim ke pelanggan dimana pun lokasi di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Mardi berharap penyerahan chassis pada Express Grup tidak berhenti di angka 130 saja. Dia menambahkan, kepercayaan dari pelanggan menjadi kunci PT. Adedanmas dalam membukukan angka penjualan. Sebab, bukan kali pertama mereka menjual chassis dalam partai besar. Dalam kurun dua tahun terakhir Express Grup menjadi pembeli chassis terbesar, sebelumnya ada Cipaganti Grup dan PO. Pahala Kencana yang masing-masing membeli 100 unit chassis.

Deputy Director After Sales PT. MBI Eko Setyodiwarno yang juga hadir dalam penyerahan itu berpesan agar Express Grup memanfaatkan divisinya semaksimal mungkin. Menurut dia, dengan layanan purna jual dari PT. MBI, Express Grup bisa memaksimalkan operasional bus-bus yang mereka beli. “Pastikan pengemudi telah menjalani pelatihan dan mengerti pengoperasian bus yang dibeli mencapai konsumsi bahan bakar yang ideal, teknisi yang merawat juga mendapat sertifikasi,” ujar dia.

Di sela-sela acara penyerahan, David Santoso sempat mencoba mengemudikan minibus Sprinter mengelilingi Fasilitas Produksi PT. MBI. Olaf Petersen mendampingi David disamping kursi pengemudi, sementara jajaran manajemen Express Grup, PT. MBI dan PT. Adedanmas duduk di kursi penumpang. David mengaku tertarik untuk mencoba mengoperasikan Sprinter untuk melayani pelanggannya. “Kita coba ya nanti,” kata dia pada jajaran manajemen Express Grup yang mengiringinya.

Express Grup telah menetapkan pengembangan bisnis tahun ini di sektor penyewaan bus pariwisata. Tahun 2014 mereka menyiapkan sedikitnya 150 unit bus untuk merealisasikan rencana itu. Laba bersih Semester I 2014, berdasarkan laporan keuangan 30 Juni lalu, sebesar 79,10 miliar, diproyeksikan untuk pengembangan usaha. Laba bersih itu diperoleh dari pendapatan sebesar Rp. 400, 98 miliar. (naskah : mai/ foto : mai)

Banner Content