Banner Top
(Jakarta – haltebus.com) PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan ujicoba bus gandeng terbaru mereka, Scania K340IA/6×2-2 di Koridor I Harmoni-Blok-M, Kamis (28/5/15). Bus berkelir biru putih dengan logo baru Transjakarta itu dipersiapkan untuk angkutan perhelatan Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang mulai dioperasikan Jumat (29/5/15). “Transjakarta akan menyediakan lima unit bus yang akan bergantian mengangkut penumpang setiap 10-15 menit. Salah satu bus yang akan kami gunakan dalam rute baru tersebut adalah satu unit bus Scania,” ujar Direktur Utama Transjakarta, Antonius Steven Kosasih saat dikonfirmasi haltebus.com Jumat (29/5/15).

Menurut Steve, panggilan akrab Kosasih, bus-bus itu akan melayani rute Monas-Kemayoran (arena PRJ). Jam layanan hari Senin-Sabtu 9.00 – 23.00 dan hari Minggu 12.00 – 22.00 selama sebulan. Menyambut HUT kota Jakarta, kata dia, pihaknya meluncurkan program MANTAP. M mewakili Melayani dengan hati peduli. A mewakili Amanah dalam mewujudkan visi dan misi perseroan. N mewakili Nilai kinerja kami adalah kepuasan penumpang. T representasi Tanggap menjadi solusi mobilitas masyarakat di DKI Jakart. A terakhir artinya Aktif terus menerus meningkatkan pelayanan. P singkatan dari Profesional dalam karsa, karya dan kata.

Visi baru MANTAP ini menurut Steve menjadi budaya baru PT. Transjakarta. Dia yakin dengan visi baru, Transjakarta bisa memberikan pelayanan yang lebih baik pada masyarakat. Sebagai langkah awal, kata dia, rute baru Monas-PRJ dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengunjungi PRJ. “Harapannya menjadi perusahaan berkelas dunia yang menjadi pilihan utama bagi mobilitas masyarakat di DKI Jakarta.”

Cat bus Scania yang berbeda dari bus-bus Transjakarta membuatnya mudah dikenali dan menarik perhatian warga Jakarta. Saat mulai bergerak dari halte sekitar pukul 17.00 dari Harmoni, bertepatan dengan kendaraan yang mulai memenuhi jalan protokol Jl. Jend. Sudirman – Jl. M.H.Thamrin. Setiap penumpang yang naik ke dalam bus memperhatikan dengan seksama kabin penumpang. Begitu pun dalam perjalanan dari Blok-M sekitar pukul 18.00. tidak sedikit penumpang yang memanfaatkan kamera telepon selulernya untuk mengabadikan situasi di dalam bus.

Saat melaju, sangat terasa perbedaan bus Scania dengan bus-bus lain yang beroperasi di koridor yang sama, Harmoni-Blok-M. Entah pengemudinya yang berhati-hati karena busnya masih baru, atau pengemudinya telah menjalani pelatihan khusus. Yang jelas, penumpang bus merasa nyaman. “Busnya beda ya, tidak guncang-guncang,” ujar Edward salah seorang penumpang berdiri.

Edward menilai interior kabin penumpang rapi dan sederhana. Ruang terasa lapang. Namun, dia menyayangkan tidak ada pegangan di seputar pintu masuk. Menurut dia, agak sedikit menyulitkan karena untuk bus yang sudah beroperasi sebelumnya ada pegangan yang membantu penumpang berdiri di areal sekitar pintu. Saat dia masuk ke dalam bus, pria yang tinggal tak jauh dari halte Harmoni itu mengaku sempat kebingungan. Selain lantai bus yang lebih tinggi dari dek halte, ternyata pegangan yang dicari yang biasanya ada di setiap bus Transjakarta tidak ditemuinya.

 

Ada perbedaan yang dirasakan penumpang, khususnya yang berdiri, cukup signifikan. Saat haltebus.com mencoba mengukur kecepatan bus, speedomoter digital yang ditunjukkan GPS pada smartphone sempat menyentuh angka 47 km/jam. Tidak terasa guncangan berarti. Begitu pula saat melalui jalan bergelombang akibat pengerjaan terowongan Mass Rapid Transit (MRT), guncangan yang dirasakan lebih lembut. Bus gandeng yang beroperasi pada koridor yang sama sangat terasa guncangannya saat kecepatan menunjukkan angka 30 km/jam. “Suspensinya lebih lembut, terasa sekali bedanya karena kita gak terbanting.” kata Halim yang berdiri di sebelah haltebus.com.

Sepanjang perjalanan mesin OC09 102 berkapasitas 9 liter terasa lebih senyap dibandingkan bus-bus Transjakarta yang telah beroperasi. Perpindahan gigi saat mesin bertenaga 340 HP berstandar Euro 6 berbahan bakar gas itu berakselerasi juga tak terasa berkat transmisi otomatis ZF Ecolife 6AP1400B. Transjakarta menjadi operator bus pertama di dunia yang ditawari Scania untuk menggunakan mesin gas berstandar Euro 6.

Antusiasme beberapa penumpang untuk mengetahui bus Scania yang diujicoba sangat dirasakan haltebus.com. beberapa kali Halim maupun Edward menanyakan beberapa hal terkait bus baru itu. Sementara penumpang yang lain, Richard, yang ikut dalam obrolan setelah mendengar topik pembicaraan. “Plafonnya tinggi, lumayan untuk penumpang yang badannya tinggi. Hanya sedikit kaku interiornya,” katanya.

Halim berharap bus-bus nyaman yang standarnya seperti Scania bisa diperbanyak. Pria paruh baya yang kerap menggunakan Transjakarta ini menyayangkan jika bus-bus yang bisa menjadi andalan mobilitas warga Jakarta tidak terawat. Dia juga menyoroti ketersediaan armada yang tak sesuai harapan. “Kadang penumpang menunggu lama. Saya pernah di halte menunggu lama, eh begitu datang busnya langsung jejer ada tiga. Kan harusnya ada pengaturan,” ujarnya.

Sales Engineer PT. United Tractors yang membawahi Scania, Mochamad As’at mengakui masih ada beberapa kekurangan dari bus Scania untuk Transjakarta pertama yang mereka siapkan. Lantai yang tinggi dan tidak ada pegangan akan diperbaiki dalam produksi berikutnya yang tengah mereka siapkan.

Maklum, bus yang diujicoba itu boleh dibilang prototipe. Dia mengaku, pihaknya masih mencari formulasi yang pas untuk diaplikasikan di Transjakarta. “Untuk produk yang sedang disiapkan tingginya sudah sesuai dengan dek halte, ban yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan ketinggian bus,” ujarnya.

As’at mengaku senang atas respon positif warga Jakarta. Di Indonesia, ini tahun pertama Scania mengoperasikan bus kota, yang menurut Pemprov DKI Jakarta masih membutuhkan ribuan bus. Gubernur DKI Jakarta berulang kali menyampaikan niatnya segera mengganti bus-bus Transjakarta yang sudah tak layak operasi dengan yang baru.

Scania tengah gencar memasarkan bus-bus berbahan bakar gas. Awal Mei lalu di India mereka meresmikan pusat perakitan bus kota di India. Mereka juga menawarkan produk bermesin gas ke negara itu. Di Amerika lain dan Eropa, ujicoba juga dilakukan di beberapa operator. (naskah : mai/foto : mai)

Banner Content