Banner Top



(Jakarta – haltebus.com) Selangkah demi selangkah PT. Ariang Transport mulai menunjukkan keseriusannya terjun di dunia transportasi bus di Sulawesi Selatan. Operator bus yang tergolong baru ini memperlihatkan langkah yang terukur, sedikit demi sedikit menambah armadanya.
Hari ini bus kami, Scania K360 dikirim ke Makassar lewat Surabaya untuk menambah pelayanan pada pelanggan, kata Direktur Utama PT. Ariang Trans, Opy Sanda, kepada haltebus.com, Sabtu (19/12/15). Februari lalu PT. Ariang Trans yang mengoperasikan bus dengan trayek Makassar-Toraja sudah mengoperasikan dua unit bus Scania K310IB-4×2 yang dibungkus bodi Maxi Miracle dari Karoseri Nusantara Gemilang. Tepat di bulan terakhir 2015, dua unit Maxi Miracle Single High-Deck kembali menyusul dikirim ke Makassar via Surabaya. Target Opy untuk memiliki empat unit bus Scania di tahun 2015 akhirnya terwujud. Semua bus dibuat di Kudus, di markas Karoseri Nusantara Gemilang.

Opy punya strategi yang unik. Dia mendesain bus dalam dua kelas yang berbeda pada satu unit bus. Ada dua kelas La Premierre dengan enam kursi yang dilengkapi pengatur sandaran elektrik dan ada juga monitor LCD di balik sandaran kursi. Sementara di kelas Business dan Premium Economy, kursi yang dipilih Opy tak kalah menjanjikan kenyamanan. Dengan profil lebar dan busa yang tebal, membuat penumpang tak mudah lelah selama perjalanan. Perbedaan dua kelas terakhir ada pada jarak antar kursi. Ketiga kelas itu dipadukan dengan variasi yang berbeda untuk delapan unit yang telah dioperasikannya.

Strategi terbaru operator yang mengoperasikan bus Primadona ini cukup variatif. Untuk bus-bus Scania Maxi Miricale Single High-Deck Opy membuat ruang bagasi di bawah kabin penumpang lebih lapang. Dia meminta Karoseri Nusantara Gemilang membuat bagasi yang bisa dimuati sepeda motor dalam posisi berdiri. Selain nyaman untuk penumpang, bus juga cukup menyediakan ruang untuk barang. “Sejauh ini peminatnya banyak, okupansinya mencapai 80 persen di tiap perjalanan,” kata pria yang senang travelling ini.

Sebagai pendatang baru, PT. Ariang Trans tak sembarang terjun di jalur Makassar-Toraja, mengingat ada beberapa operator yang telah lama melayani trayek itu. Opy memilih desain berbeda untu tampilan busnya. Ada tema-tema khusus di setiap bus Primadona. Untuk dua unit Scania K360IB-4×2 ini tema livery-nya adalah Badak dan Tedong Saleko (Kerbau Toraja). Setidaknya pelanggan mudah mengidentifikasi bus yang mereka naiki jika bepergian dengan Primadona.

Dua bus yang akan menjadi kado tahun baru 2016 untuk pelanggan Primadona ini memiliki tiga variasi kursi. Dua kursi soliter di barisan paling depan berbeda dari enam kursi di kelompok kedua yang berkonfigurasi 2-1. Namun kedua kelas ini sama-sama dilengkapi pengatur sandaran elektrik, sandaran kaki dan monitor LCD pada masing-masing kursi. Sementara di bagian tengah sampai belakang, ada empat deret kursi seperti layaknya kursi kelas eksekutif untuk bus-bus di pulau Jawa. Kursi di baris belakang ini juga dilengkapi sandaran kaki. “Ada 26 kursi dalam satu bus,” kata Opy.

Pria kelahiran Ariang, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan ini bertekad memajukan tanah kelahirannya melalui pariwisata. Salah satunya dengan menghadirkan angkutan bus yang bisa memanjakan wisatawan yang berkunjung ke Toraja melalui Makassar. Namun, di sisi lain Primadona juga bisa melayani penumpang lokal yang kerap membawa barang dalam jumlah atau berukuran besar seperti sepeda motor. Karena itu tak salah jika PT. Ariang Trans belakangan memilih bus bertenaga besar seperti Mercedes-Benz O 500 R-1836, Scania K310IB-4×2 dan K360IB-4×2 yang bertenaga lebih dari 300HP. (naskah : mai/ foto : dok. Ariang Trans)

Banner Content