Banner Top

(Jakarta – haltebus.com) Volvo Bus dan ABB (ASEA Brown Boveri), sebuah perusahaan di Swedia yang bergerak di bidang teknologi meluncurkan program bersama, Rabu (12/10/19). Kedua perusahaan itu meresmikan stasiun pengisian battere bus listrik berbasis (Opportunity Charge) OppCharge interface. Teknologi OppCharge yang dikembangkan ABB dan Volvo Bus memungkinkan bus listrik dan stasiun pengisian battere dari perusahaan yang berbeda bisa kompatibel.

Stasiun pengisian battere bus listrik yang dikembangkan ABB untuk pertama kalinya digunakan di Swedia. Mereka mendirikan stasiun itu di luar terminal bus listrik Volvo di Arendal, Gothenburg, Swedia. Kerja sama ABB dan Volovo Bus menjadi proyek referensi kerja sama komersial dan pengembangan usaha antar perusahaan di Swedia untuk program bus listrik.

Ujicoba yang berhasil dalam demonstrasi pengisian battere bus listrik dari kedua perusahaan itu, memberikan gambaran baru kemuddahan yang akan ditawarkan pada pelanggan. “Sangat menyenangkan bisa bekerja sama dengan ABB dan meresmikan, lagi-lagi stasiun pengisian battere yang lain, yang berbasis open interface, OppCharge,” kata President Volvo Bus Håkan Agnevall.

Ini adalah kali kedua Volvo Bus meresmikan penggunaan stasiun pengisian battere dalam bentuk kerja sama dengan perusahaan lain. Dengan berfungsinya stasiun pengisian battere dari ABB, Volvo menyatakan, sekali lagi produk bus listrik mereka kompatibel dengan stasiun pengisian dari perusahaan yang berbeda. Bahkan, bus listrik Volvo yang beroperasi di rute 55 di Gothenburg, secara bersamaan, kini batterenya diisi dengan menggunakan sistem yang dibangun ABB dan Siemens.

“Dengan OppCharge, berbagai kota di dunia dipastikan bisa menggunakan bus listrik dari pabrikan manapun karena infrastruktur dari pabrikan berbeda kompatibel satu sama lain. Tidak ada resiko dari spesifikasi yang ditentukan pabrikan. Ini menciptakan pra kondisi yang baik untuk mengakselerasi transisi menuju bus listrik di berbagai kota dunia,” kata Håkan lagi.

Musim semi lalu, Volvo mengambil inisitif untuk membuka peluang bekerja sama dengan beberapa pabrikan bus dan intrastruktur bus listrik. Kerja sama itu meliputi pembuatan standar interface antara peralatan dan kendaraan yang bersifat terbuka. Volvo Bus melalui program electromobility telah mengirimkan lebih dari 2800 unit bus listrik ke 21 negara di dunia. Mereka mengklaim sebagai market leader untuk bus berbasis tenaga listrik di dunia.

“Kami merasa bangga bisa terlibat dan berkontribusi untuk solusi transportasi yang berbasis sustainable and cost-effective, sementara di waktu yang bersamaan kebutuhan untuk berbagai kota juga tumbuh. Penyederhanaan penggunaan kendaraan listrik menjadi solusi kompetitif di masa depan, yang kami tawarkan bersama dengan Volvo,” ujar Division Manager, ABB Discrete Automation and Motion, Robert Larsson. (naskah : mai/foto : volvobuses.com)

OppCharge :

•Open interface between charging equipment and vehicle
•150 kW and 300 kW charge
•All moving parts integrated into the charging pylon
•3-6 minute charge sufficient for 30 minutes of driving
•Conductive static charge via a pantograph with communication between bus and charging station via WiFi
•The bus has roof-mounted contact rails that can handle all weather conditions from -25 C to +45 C
•Volvo works together with ABB and Siemens on charging infrastructure
Banner Content