Banner Top

(Jakarta – haltebus.com) Operator transportasi darat jarak pendek, CitiTrans memainkan kartu baru di jalur Jakarta – Bandung. Pekan lalu mereka menerima 30 unit Mercedes-Benz Sprinter A3 tipe 315 CDI A3. Kelas yang disasar juga meningkat. “Kami ingin menghadirkan kelas Premium Shuttle yang akan dilayani oleh Sprinter ini,” kata CEO CitiTrans, Andrew Arristianto, kepada haltebus.com Senin (26/5/14).

Menurut Andrew, mereka sengaja memilih Sprinter untuk pengembangan bisnisnya. Dia mengungkapkan, perhitungan yang ditawarkan dealer Mercedes-Benz PT. Citrakarya Pranata, Bandung, cukup menarik. Selain biaya operasional masih moderat dalam kalkulator mereka, CitiTrans tertarik dengan model kendaraan niaga yang satu ini.

Andrew mengakui, bahwa Sprinter adalah kendaraan yang serba guna. Cititrans akan mengoptimalkan operasional Sprinter untuk melayani penumpang kelas premium. Tapilan standarnya akan diubah untuk menyesuaikan kelas yang akan dilayani. “Ada sedikit modifikasi yang kami lakukan. Fitur keamananan yang ditawarkan juga ikut menjamin kenyamanan penumpang kami,” ujar dia.

Seperti yang pernah disampaikan CEO PT. Mercedes-Benz Indonesia Claus Weidner, Sprinter mengambil kelas yang belum pernah ada di Indonesia sebelumnya. Meski masuk dalam kategori kendaraan niaga, Sprinter yang basisnya van memberikan keleluasaan pada penumpangnya. Belum lagi fitur keamanan yang ditawarkan, untuk kinerja pengereman yang maksimal.

Ada Anti-lock Braking System (ABS), Acceleration Skid Control (ASR), Electronic Brake System (EBS), Brake Assist System (BAS) dan Electronic Brake Distribution (EBD). Masih ada pula Airbag pada sisi pengemudi dan Electronic Stability Program (ESP). “Kami melihat kesempatan yang terbuka di kelas minibus, kami menawarkan kelas baru, pengalaman baru berkendara di kelas premium untuk jenis minibus,”

Keleluasaan inilah yang memungkinkan rumah modifikasi BaZe menyulap versi standar Sprinter A4 menjadi kendaraan privat. haltebus.com berkesempatan melihat dari dekat proses modifikasi Spinter di rumah produksi BaZe awal bulan lalu. "Mobil ini satu-satunya mobil (bukan bus) memiliki tinggi lebih dari 180 cm di dalamnya sehingga orang dewasa bisa berdiri," kata Bari Setiadi pimpinan rumah modifikasi BaZe.



Bari memodifikasi kabin penumpang pada Sprinter A4 berkapasitas angkut 22 penumpang. Penggarapan selama kurang dari dua bulan itu telah menyulap penampilan standar Sprinter dari deretan kursi konvensional, menjadi deretan kursi ekslusif. Lima baris bangku diganti dengan deretan kursi berbalut bahan kulit dan sofa.

Kapasitas penumpang di kabin yang baru hanya 12 orang saja. Interior bawaan yang terkesan polos, diubah dengan panel-panel kayu yang menyelimuti bagian atas dan dinding kabin penumpang. Salah satu kekuatan BaZe dalam menghadirkan modifikasi kendaraan khusus adalah desain interiornya yang menciptakan suasana seperti di rumah. Perangkat audio-visual juga siap menemani perjalanan, sehingga tak membosankan penumpangnya. Perangkat yang satu ini adalah keahlian utama BaZe sebelum memodifikasi interior kendaraan niaga.

Walau tampilan Sprinter terlihat polos dan sederhana, namun Bari melihat potensi. Pria yang menggeluti dunia modifikasi kendaraan angkut berkapasitas besar seperti mikrobus dan bus ini mengungkapkan, Sprinter adalah minibus yang memberi ruang bagi setiap pemiliknya untuk berkreasi. Dia menjelaskan, ruang yang cukup besar di kabin penumpang membuat Sprinter bisa menjadi kendaraan angkut penumpang konvensional, kendaran pribadi yang mewah dan kendaraan khusus. "Kalau kita berkreasi dengan kendaraan ini, bisa tak terbatas. Apalagi kenyamanan sudah pasti diperhitungkan oleh Mercedes-Benz," ujar dia.

Potensi yang besar dalam hal otak-atik interior bukan tanpa bayang-bayang kelemahan. Bari mengaku, mencatat dua kelemahan pada Sprinter. Pertama, rendahnya bagian bawah yang terlalu dekat dengan aspal alias ground clearance yang rendah. Kedua, dia mengingatkan pemilik Sprinter di Indonesia berhati-hati dengan ketinggiannya yang tidak lazim untuk kendaraan minibus maupun mikrobus pada umumnya.

Di negara-negara Eropa Sprinter menjadi kendaraan multi purpose vehicle yang bisa diandalkan. Ada berbagai sektor dan lapisan masyarakat yang memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan. Ada yang memanfaatkannya sebagai angkutan turis, kendaraan pribadi untuk keluarga, kendaraan angkutan barang hingga ambulans. Tidak sedikit pula yang menyulapnya bak limusin yang mewah. (Naskah : mai/foto : mai/dok.baze/PT. MBI)
Banner Content