Banner Top


(Jakarta – haltebus.com) Karoseri Gunung Mas kembali memamerkan produknya di ajang Indonesia International Bus and Truck Exhibition (IIBT) 2016. Untuk kedua kalinya karoseri berpartisipasi di ajang international yang diselenggarakan di Jakarta itu. Jika pada kesempatan pertama mereka hanya menggelar produk bus medium, kini versi bus besar dari Zeppelin ikut dipamerkan. “Kami memamerkan Zeppelin Gyga 2, model bus besar perdana dari karoseri kami. Sebetulnya sudah tahun lalu diluncurkan,” kata Marketing Karoseri Gunung Mas, Inot Hermawan kepada haltebus.com, Jumat (1/4/16).

Bus Zeppelin Gyga 2 cukup menyedot perhatian pengunjung selama pameran. Sekilas bentuknya mirip Jetbus2+ dari Karoseri Adiputro. Namun jika dicermati banyak perbedaan detil yang menarik ditengok. Khusus, untuk eksterior haltebus.com harus menggunakan tangga untuk memastikan perbedaan yang disebutkan oleh Inot.

Lalu dimana letak perbedaan aksen ala Setra TopClass 500 yang sama-sama diadopsi Karoseri Gunung Mas dan Karoseri Adiputro? “Kalo dilihat selendang (baca: aksen lengkung) kami lebih tipis dan lebih menyatu dengan bodi,” kata Inot.

Menurut Inot, aksen bodi yang lebih ramping membuat alur angin yang dihadapi bus saat berjalan semakin kecil. Tipisnya garis lengkung, kata dia, juga memudahkan pengemudi mengawasi pandangan ke situasi di belakang bus melalui spion.

Memang tampilan luar Zeppelin Gyga2 ini nyaris serupa dengan Jetbus2+. Inot mengakui hal itu. “Kami kalah set dan salah memprediksi kompetitor, sebetulnya kami mempersiapkan Giga2 mungkin hampir bersamaan dengan karoseri sebelah, karena itu jaraknya waktu kami luncurkan tak terlalu jauh,” ujar Inot menjelaskan.

Inot mengungkapkan, Zeppelin Gyga2 dirancang untuk bisa mengakomodir operator bus yang berkarakter mementingkan kecepatan. Ketinggian bus 3,7 meter memudahkan pengemudi dalam bermanuver. Ada fitur tambahan lain yang juga menjadi standar Zeppelin Gyga2, yakni kamera di belakang bus yang membantu pengemudi saat parkir dengan posisi bus mundur. Strategi Karoseri Gunung Mas ini cepat ditangkap oleh PO. Haryanto. Sejak mencoba bus pertama, hingga kini sudah ada 17 unit armada operator bus yang bermarkas di Kudus itu menggunakan Zeppelin Giga2.

 

Saat haltebus.com mengunjungi stand Karoseri Gunung Mas, putra Haryanto (pemilik PO. Haryanto), Rian Mahendra tengah mengecek bus yang baru selesai dibuat. “Begini lebih bagus, arcliric-nya sudah diubah,” ujarnya sambil tersenyum melihat area pintu depan.

Rian mengaku cocok menggunakan Zeppelin Gyga2. Menurut dia, bus buatan Karoseri Gunung Mas ini relatif stabil saat dipacu dengan kecepatan tinggi. Interior yang dipesan juga sesuai yang mereka inginkan. Dia terlihat puas saat mencermati seluruh bagian bus yang baru saja selesai dibuat dan langsung diboyong ke pameran.

Sebagai karoseri baru Gunung Mas cukup berkembang pesat. Tahun 2012, mereka masih menampilkan bus sedang bernama Zeppelin. Karoseri ini juga tergolong sering ikut Pameran IIBT. Wajar jika semakin hari kualitas bus yang dihasilkan semakin baik. Setidaknya terlihat pada interior bus dan panel-panel lain yang terlihat rapi. Produk-produknya juga mulai memiliki standar di setiap kelasnya.


Karoseri Gunung Mas juga sangat terbuka dengan berbagai pihak selama pameran. Tidak sedikit tim desainer, tim produksi, bahkan owner karoseri lain datang menyambangi. Satu-dua orang bahkan tak segan membuka-menutup pintu bagasi, pintu kabin penumpang, pintu ruang mesin hingga melongok detil lekuk dan pengelasan bodi dan rangka Zeppelin Gyga2. “Untuk karoseri yang tergolong baru, garapan Gunung Mas cukup lumayan,” ujar salah satu petinggi karoseri yang menolak disebutkan namanya.

Kemampuan Karoseri Gunung Mas tak terlepas dari kepiawaian Hari Pajitno, generasi kedua pemilik PO. Gunung Mas yang mewarisi usaha orang tuanya itu. Meski belum terlalu diperhitungkan, beberapa instansi sudah menjalin hubungan kerja sama yang signifikan. Dua instansi yang menjalin kerja sama di antaranya pabrikan cat Sikken mempercayakan Gunung Mas sebagai sole distributor, PT. Industri KA bekerja sama dalam beberapa proyek dan beberapa instansi yang tak bisa disebutkan Hari. “Untuk bus memang kami tergolong baru, tetapi untuk proyek transportasi massal kami terlibat dipercaya dalam beberapa proyek,” katanya. (naskah : mai/foto : mai)

Banner Content