Banner Top


(Jakarta – haltebus.com) PT. Transjakarta akhirnya mengoperasikan bus listrik di rutereguler. Dua unit bus listrik BYD dari PT. Bakrie Autopart mulai melayani pelanggan secara gratis di rute Balaikota – Blok-M, Senin (6/7/20).

“(Tahun) 2019 pra-ujicoba untuk kemudian kita masuk kepada perijinan. Jadi kami memastikan segala sesuatunya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jadi kami coba dengan belasan ribu Km di dalam area tertutup, belasan ribu orang menikmatinya. Berdasarkan itu kami mengambil kesimpulan, oke bus listri kini kita operasikan di jalur komersial,” kata Direktur Utama PT. Transjakarta, Sardjono Tjitrokusumo, di sela-sela pelepasan perdana pengoperasian bus listrik di kantor, PT. Tansjakarta.

Bus listrik BYD ini diperkenalkan pertama kali di Bali, saat Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan IMF dan World Bank tahun 2018. Setelah bertugas mengantarkan delegasi di seputar lokasi pertemuan, bus diperkenalkan ke PT. Transjakarta. Bersama bus milik PT. Mobil Anak Bangsa, PT. Transjakarta menampilkan kedua bus BYD K9 bertenaga 324 kWh dan BYD C6 bertenaga 135 kWh ini di Pameran Busworld South East Asia.









MenurutKepala Divisi Pengembangan Bus Listrik PT. Transjakarta, Ery Priwan, pihaknya melakukan serangkaian tes dan ujicoba bus listrik. Sebagai hal yang baru, lanjut dia, PT. Transjakarta ingin mempelajari berbagai hal terkait operasional bus listrik. Dia menjelaskan, mereka ingin memastikan standar yang bisa diberlakukan, agar Total Cost Ownership bisa dirumuskan.

Ery menjelaskan, selama pra-ujicoba, PT. Transjakarta mencatat dan mengidentifikasi titik kritis yang menjadi perhatian saat tahap ujicoba. Selama tahap pra-ujicoba juga dipastikan, bus layak dilanjutkan untuk tahapan ujicoba. Begitu memasuki tahapan ujicoba, lanjut Ery, bus dilihat sejauh mana bisa beroperasi. Mereka menargetkan bus bisa beroperasi sesuai standar operasional bus Transjakarta.









Di saat yang sama, PT. Transjakarta yang dibantu tim yang juga didukung dari berbagai instansi seperti Kemenhub, DinasPerhubungan DKI Jakarta, BPPT, konsultan serta akademisi bisa mendapatkan spesifikasi yang sesuai untuk operasional di Transjakarta.

Nantinya, jika sudah dipastikan semua, terbuka peluang bus listrik dioperasikan oleh operator-operator yang bergabung di Transjakarta. Menurut Ery, ujicoba di jalur regular dengan penumpang menjadi bagian dari evaluasi yang dilakukan PT. Transjakarta dua tahun terakhir. “Ada beberapa tahapan sebelum ujicoba dan setelah ujicoba, tujuan akhirnya adalah rekomendasi pengadaan bus dari PT. Transjakarta untuk operator,” katanya.









Dirut PT. Transjakarta, Sardjono Tjitrokusumo menegaskan, pihaknya membuka peluang kepada seluruh pabrikan untuk ikut menyediakan bus listrik. Dia mengungkapkan, saat ini baru BYD melalui PT. Bakrie Autopart yang sudah bekerjasama dalam pengembangan bus listrik di lingkup layanan PT. Transjakarta.

Dalam catatan haltebus.com, setidaknya dua kali kesepakatan kerjasama dilakukan. Yakni saat pra-ujicoba, kerjasama ditandatangani di pameran Busworld South East Asia dan ujicoba di jalur reguler, sesaat sebelum bus dioperasikan.


Sementara itu di tempat yang sama, Direktur Utama Bakrie Anindya Novyan Bakrie mengungkapkan rasa leganya karena kerjasama dengan PT. Transjakarta sudah bisa berjalan tahapan demi tahapan. Dia mencatat, ada tahapan holomogasi, perijinan terkait kendaraan, serta tahapan pra-ujicoba yang dilakukan beberapa kali oleh PT. Transjakarta. Ada pra-ujicoba dengan beban tanpa penumpang, di luar dan di dalam jalur layanan, ada pula pra-ujicoba di kawasan wisata dengan mengangkut penumpang di seputar kawasan wisata itu.









Anindya menyatakan, pihaknya mengikuti setiap hal yang diperlukan demi memastikan pelanggan PT. Transjakarta bisa menaiki bus listrik BYD dengan aman dan selamat. “Kami sangat mengapresiasi atas kesempatan yang diberikan PT. Transjakarta karena memang kami sudah lama bermimpi, untuk bisa menjadi bagian daripada Dream Jakarta,” kata dia.

Dua bus listrik yang dioperasikan diberi warna yang lumayan menyolok. Dengan warna putih polos dihiasi tulisan Electric Vehicle di kedua sisi kacanya. Selama tiga bulan, kedua bus ini akan melayani rute Balaikota – Blok-M, membelah pusat kota yang lumayan padat di jam-jam sibuk. Menurut Ery Priwan, penumpang tidak dipungut biaya atau gratis, meski di dalam bus sudah tersedia mesin identifikasi kartu (tapping).

Bus akan beroperasi dari jam 10.00 – 17.00. PT. Transjakarta memberi label EV1 untuk rute Balaikota – Blok M yang dilayani kedua bus listrik ini. Di dalam bus, penumpang juga dibatasi, sesuai protokol kesehatan yang membatasi jumlah penumpang. Jarak antara kedua bus itu (headway) adalah 45 menit. Perlu kesabaran bagi warga Jakarta yang ingin mencoba bus listrik yang diujicoba. Selamat mencoba. (naskah : mai/foto : mai/aas)

Banner Content