Banner Top



(Semarang – haltebus.com) Perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-71 tahun 2017 banyak diwarnai dengan slogan nasionalisme dan lambang bendera merah-putih di berbagai tempat. Mulai media sosial, spanduk di jalan, tak ketinggalan pula pejabat negara ikut menonjolkan lambang yang menjadi nilai-nilai tertinggi perjuangan negeri ini. PT Metro Multi Transportasi dengan label PO. Manhattan ternyata sudah memulainya sejak tahun 2016. Mereka memiliki maskot bus premium yang dibuat dengan dua warna, merah dan putih. “Sejak dua tahun lalu bus ini sudah kami warnai seperti ini, bagian dari identitas perusahaan,” ujar Ribby Raharto, Komisaris perusahaan bus yang berdiri lima tahun lalu, Senin (22/1/18) di Semarang.


Menurut Ribby, perusahaannya ingin memiliki kendaraan yang menjadi ciri khas tersendiri. Bus yang dijuluki si Merah-Putih itu memang menarik banyak orang. Bahkan bisa mengecoh siapapun yang melihatnya. Di sisi kanan warna merah menyala sementara di sisi kiri warna putih mengitari badan bus mulai dari sisi depan. Dinding berwarna merah yang dihiasi gambar gunung, hotel dan pohon mewakili dunia pariwisata dan jalan-jalan.



Sementara desain dinding bus sebelah kiri yang berwarna putih menggambarkan dunia otomotif. Ada gambar mekanik membuka kap mesin, kunci baut mesin dan bengkel. PT. MMT bisa berkembang ke dunia tranportasi bus karena berhasil membangun usaha perbengkelan. “Usaha awal kami dimulai Transportasi penggemar otomotif yang seperti itulah bus kami,” kata Ribby.





Bus ikon PO. Manhattan hanya digunakan untuk keperluan perusahaan dan keluarga besarnya. Bus berbasis Mercedes-Benz OH-1626, dirancang khusus dengan kapasitas hanya untuk 21 penumpang. Dilihat dari angka yang tertera di dashboard, bus ini tak ubahnya seperti kendaraan pribadi, jarak tempuh bus yang tercatat di tachometer hanya 23 ribu Km. Kebetulan juga pimpinan PO. Manhattan punya tradisi mengajak tim operasional mereka ikut serta setiap ada armada baru yang mereka beli.



Saat bus keluar garasi, Ribby yang mengantongi SIM B-1, biasanya duduk di belakang kemudi. Seperti yang dilakukannya Minggu (21/1/18). Seperti melepaskan hobinya, pria yang ceplas-ceplos dan mudah bergaul dengan siapa saja asyik menikmati si Merah-Putih yang melaju di jalan Tol mulai Karawang Timur hingga Pejagan. Sesekali dia memacu bus sambil berdiskusi kecil dengan pengemudi dan beberapa staf yang ikut dalam perjalanan ke Semarang. “Ya sambil me-refresh kemampuan bawa bus lah,” ujarnya sambil tertawa kecil.





Duduk di dalam bus untuk perjalanan jauh tidak terasa membosankan. Ada 12 kursi lebar dengan konfigurasi 1-2 empat baris yang mengisi bagian depan bus. Sementara di bagian lainnya, dibuat ruang yang fungsional. Di ruang ini ada perlengkapan Audio-Visual sebagai sarana hiburan yang tak kalah kualitasnya dengan bioskop atau tempat-tempat karaoke.



Tiga kursi soliter di sisi kanan bisa bebas berputar hingga 180 derajat. Saat menghadap ke depan ketiga kursi ini layaknya kursi bus biasa. Namun ketika diputar 45-135 derajat, suasana yang dihadirkan bisa berubah. Ruang tengah bus yang agak sedikit ke belakang itu menjadi ruang rapat. Sofa hitam yang empuk di sisi kiri menjadi penjuru ruang rapat serba guna. Tata ruang yang dihadirkan karena bus Merah-Putih mengusung konsep dasar sebagai kantor bergerak. Selain menghadirkan suasana yang santai untuk liburan keluarga besar PT. MMT juga membuat rapat kantor di atas bus terasa dinamis. Seperti slogan mereka : Journey With Plerasure





Di bagian paling belakang, seperti kebanyakan bus yang memesan ruang merokok, menjadi surga perokok. Sofa lebar yang bisa diduduki setidaknya empat orang itu nyaman bersantai. Di sepanjang perjalanan, minuman pelengkap merokok, yakni kopi, siap sedia di ruang tengah. Di sudut kiri yang berbatasan dengan sekat ruang merokok, ada ada pemanas air, yang terbungkus rapi kabinet kayu. Di bawahnya ada lemari es yang menyediakan minuman dingin. Lengkaplah perjalanan tim PT. Metro Multi Transportasi untuk berbagai keperluan yang membuat siapapun pimpinan dan karyawan perusahaan ini nyaman di perjalanan.




Konsep hubungan kerja yang dinamis sangat terasa kental di PT. MMT. Baik Ribby maupun Direktur Teknik dan Operasional, Tjahjo Wibowo tak canggung ketika berdiskusi dengan tim operasionalnya. Begitu juga, para staf operasional juga tidak sungkan berdiskusi dengan atasannya.



Meski berbasis konsep kantor bergerak yang santai, bus ini juga bisa diubah menjadi bus seperti pada umumnya dengan kursi menghadap ke depan semua. PT. MMT mengantisipasi jika bus Merah-Putih diperlukan membawa penumpang dalam jumlah banyak, misalnya seperti family gathering perusahaan.


Ribby berharap, busnya bisa menjadi tren setter bus wisata yang nyaman. Pelayanan menjadi hal yang mereka utamakan dan diwujudkan dalam bentuk bus premium. Selain bus Merah-Putih ada satu bus yang khusus disewa untuk pelanggan. Di kelas layanan yang lain, PO. Manhattan juga menetapkan standar pelayanan bus dengan pemanas air dan hiburan yang bisa membuat nyaman pelanggannya. (naskah : mai/foto : mai)

Banner Content