Banner Top


(Bengkulu – haltebus.com) Perusahaan bus asal Bengkulu, PT. SAN Putra Sejahtera mengukuhkan diri sebagai operator bus pertama di Indonesia yang mengoperasikan bus premium antar pulau jarak jauh. Tahun 2018, mereka mengawalinya dengan pengoperasian tiga unit bus Maxi 3-axle Mercedes-Benz OC500RF 2542. Peluncuran ini merupakan tahap pertama dari rencana pengoperasian delapan unit bus Maxi 3-axle yang akan melayani rute Bengkulu-Padang-Pariaman, dan selanjutnya Pekanbaru-Jakarta-Tasikmalaya-Solo-Tulungagung.

“Menghadapi persaingan antar moda, jujur itu tidak mudah. Tapi ini menjadi tantangan kami. Sehingga dengan kehadiran bus ini kami berharap kami bisa tetap eksis memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan kami,” kata Direktur Utama PT. SAN Putra Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan, saat upacara serah terima dan peluncuran tiga unit bus Maxi 3-axle di Bengkulu, Senin (19/2/18).

Bus Maxi 3-axle sendiri sebenarnya sudah hadir sejak tahun 2014 lalu. Perusahaan bus di Sumatera tercatat menjadi yang pertama membeli chassis bus premium itu. Kini, PT. SAN Putra Sejahtera ikut menorehkan catatan sebagai perusahaan bus di Sumatera yang berkomitmen menghadirkan bus terbaik dengan kehadiran bus premium Mercedes-Benz OC500RF 2542 dengan bodi buatan Karoseri Laksana model Legacy Sky SR2 XHD Prime Limited Edition.

PT. SAN Putra Sejahtera menjadi perusahaan bus pertama yang melayani angkutan bus dengan chassis premium untuk bus antar pulau pertama di Indonesia. Mercedes-Benz OC500RF 2542 adalah chassis tercanggih yang dipasarkan PT. Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI) saat ini. Ada beberapa fitur yang tertanam pada sedan, yang bisa kita temukan di bus tersebut.

Ada Anti-lock Braking System (ABS), Electric Distribution Brake (EDB), transmisi otomatis ZF Ecolife, intarder untuk membantu pengereman serta Electronic Stability Program (ESP). “Kami mengutamakan keselamatan dan kenyamanan. Setelah aman, kendaraan baru nyaman. Itu berlaku untuk semua Daimler secara global,” demikian yang diungkapkan Deputy Director PT. DCVI yang menangani operasional penjualan bus, Adri Budiman.

Kehadiran bus Maxi 3-axle melengkapi armada perusahaan yang menggunakan merek SAN sebagai nama perusahaan otobus-nya. Selain Mercedes-Benz, ada 13 unit bus Scania dari beberapa model yang sudah melayani pelanggan untuk jurusan Bengkulu, Padang, Pariaman, Pekanbaru hingga Jakarta, Bandung, Solo hingga ke Tulungagung. “Kami melihat perkembangan pertumbuhan infrastruktur dan mengikuti perkembangan zaman. Kami ingin memberikan yang terbaik untuk pelanggan, baik di sisi armada, kru dan manajemen operasional yang kuat,”ujar Sani lagi

Soal tarif, Sani menjelaskan, PO. SAN tidak menarik ongkos lebih mahal dibandingkan tariff yang sudah ada sebelumnya. Tiket bus berkapasitas 52 penumpang itu, Rp. 235 ribu. Menurut Sani, dari sisi biaya operasional sebetulnya tarif itu tidak cukup untuk operasional satu unit bus sehari-hari. Namun, kapasitas bus yang besar dengan konfigurasi tempat duduk 2-2, dia optimis biaya yang dikeluarkan perusahaannya bisa sebanding. Sebagai kompensasinya, fasilitas toilet, bantal, selimut, hiburan audio-visual, fitur bus yang menjamin keselamatan serta adanya suspensi udara bisa menambah kenyamanan.

Tiga unit bus ini juga dilengkapi dengan sarana hiburan Audio-Visual On Demand (AVOD) yang berbasis smartphone. Didukung oleh Funtoro Home Entertainment dari pabrikan komputer MSI, penumpang tidak akan merasa bosan selama perjalanan. Ada juga charger telepon seluler yang tersedia di setiap deret kursi penumpang.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Keselamatan Kemenhub, Ahmad Yani yang hadir dalam peluncuran itu mengungkap kegembiraan terhadap apa yang dilakukan oleh PO. SAN. Menurut dia, saat ini Kemenhub sedang mengupayakan bagaimana masyarakat mau kembali menggunakan bus sebagai sarana angkutan umum utama. Dia menekankan pentingnya faktor keselamatan agar perusahaan bus bisa dipilih masyarakat.

Karena itu pembinaan terhadap pengemudi wajib dilakukan. Di tangan pengemudi, kata Ahmad Yani, keselamatan 50 penumpang disandarkan. Dia kemudian merujuk pada apa yang terjadi di Subang beberapa hari lalu yang menewaskan 27 orang. “Jangan dari bawa angkot terus kemudian bawa bus… seperti ini tidak bisa menjamin keselamatan. Pak Adri sudah sepakat untuk memberikan layanan pelatihan pengemudi bersamaan dengan penjualan bus-bus nya,” kata Yani.

Dia bersama jajaran Kemenhub dan Dinas Perhubungan Provinsi dan kota Bengkulu yang mendampingi ikut merasakan perjalanan singkat bersama dua unit bus yang memang sudah dipersiapkan. Semua fitur hiburan mereka coba, termasuk menikmati musik dari smartphone yang disediakan oleh AVOD pada bus. Tidak sedikit dari undangan yang hadir dalam acara serah terima dan peluncuran itu terkagum-kagum dengan bus 3-axle. Bus seperti ini memang masih tergolong jarang di Indonesia. Di Sumatera populasinya tak lebih dari 50 unit dan lebih banyak beredar di Medan-Banda Aceh.

Dalam kesempatan itu Yani mengucapkan terima kasih atas perhatian PO. SAN terhadap faktor keselamatan. Menurut dia, pemerintah tidak bisa sendirian menghadirkan layanan angkutan darat yang baik untuk masyarakat tanpa peran serta pihak swasta. Dia berharap upaya PO. SAN menghadirkan bus premium tercanggih bisa membuat masyarakat Indonesia lebih bersemangat untuk naik angkutan bus. (naskah : mai/foto : mai)

Banner Content