(Jakarta – haltebus.com) PT. Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) mempersiapkan bus listrik untuk pasar Indonesia. Menurut President PT. DCVI Jung Woo Park, setahun belakangan ini pihaknya mempelajari semua yang perlu dipersiapkan untuk memasarkan bus listrik di negeri ini. “Kami pelajari itu, kami lihat segala sesuatunya. Termasuk kami juga mempelajari untuk bus medium,” ujar Jung Woo di Jakarta, Selasa (12/4/22).
Menurut Jung Woo pihaknya terus memperhatikan perkembangan kebutuhan bus di Indonesia. Dia mengungkapkan, DCVI melihat peluang untuk pengadaan bus listrik yang sedang digalakkan pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan. Di sisi lain ada pula kebutuhan di Transjakarta dan kota Surabaya. Di Jakarta, PT. Transjakarta sudah memproyeksikan rencana jangka panjang untuk mengoperasikan 10 ribu unit bus listrik. Tahun depan BUMD Pemprov DKI Jakarta itu berencana mengoperasikan hingga 100 unit armada bus listrik, sebelum ditambah secara bertahap 5 ribu unit hingga tahun 2025. Sementara Kemenhub juga berencana mengadakan hingga 300 unit bus listrik yang akan disebar ke berbagai kota di Indonesia.
Daimler Trucks melalui Mercedes-Benz do Brazil sudah merilis chassis bus listrik untuk bus besar. Mercedes-Benz eO500U ini dirancang untuk platform bus perkotaan, low entry yang bisa dibangun untuk bus hingga 13,5 meter. Mercedes-Benz eO500U yang dilengkapi motor listrik itu bisa mengangkut hingga 83 penumpang untuk jarak tempuh 250 km. sayangnya, saat peluncuran belum disebutkan spesifikasi detil baik terkait powertrain maupun tenaga yang dihasilkan. Sementara sejak 2018, Mercedes-Benz Bus sudah meluncurkan eCitaro dengan varian mulai 12 meter hingga 18 meter.
Produk Mercedes-Benz yang disiapkan di Mercedes-Benz do Brazil sudah cukup akrab di Indonesia. Ada Mercedes-Benz OH-1526, Mercedes-Benz OH-1626, Mercedes-Benz OH-1830 dan terakhir Mercedes-Benz O 500 RS 1836. “Semuanya sedang dipersiapkan Adri (Adri Budiman-Deputy Director Bus Operation Sales PT. DCVI), kita tunggu saja seperti apa nanti hasilnya,” kata Jung Woo saat ditanya bus listrik yang dipersiapkan.
Menurut Jung Woo, pihaknya perlu menyesuaikan teknologi bus yang dimiliki Daimler untuk kebutuhan di Indonesia. Tidak hanya untuk bus besar, tetapi juga untuk bus sedang. Selain Brazil, dia mengungkapkan, PT. DCVI juga menjajaki teknologi bus listrik Daimler yang dikembangkan di India dan Jepang. Di India, Daimler India Commercial Vehicles juga mempersiapkan bus listrik untuk bus medium. Sementara di Mitsubishi FUSO, bagian dari Daimler Trucks Asia, sedang dipersiapkan kendaraan listrik. Dia berharap ada model bus listrik medium dengan platform bus Rosa.
“Adri berulang kali menyampaikan ke saya, kita harus menyiapkan bus listrik medium. Kami sadar ada peluang itu, tapi kami perlu berkomunikasi dengan Daimler Truck. Semua peluangnya sedang kami pelajari. Mohon bersabar, pada saatnya pasti kami informasikan,” ujar Jung Woo sambil tersenyum.
Jung Woo dalam kesempatan itu juga menyampaikan rencana PT. DCVI untuk merilis bus berteknologi Euro 4. Dia mengungkapkan, walaupun tahun ini pemerintah mewajibkan pabrikan otomotif untuk menerapkan teknologi emisi gas buang Euro 4, pihaknya sudah menyiapkannya sejak tahun lalu. Dia menegaskan, teknologi bus Mercedes-Benz sudah siap untuk bahan bakar Euro 4 yang diluncurkan pemerintah awal April lalu.
“Harap bersabar, tahun ini kami memperkenalkan teknologi Euro 4 untuk truk, sementara untuk bus tahun depan. Tunggu giliran, kami juga butuh waktu mempersiapkannya,” kata dia.
Jung Woo memastikan, meski ada teknologi baru untuk bus Euro 4, bus yang dipersiapkan belum menggunakan mesin OM-471 generasi ketiga. Ini adalah mesin generasi terbaru OM 471 yang diperkenalkan Daimler Trucks AG di Stuttgart awal April lalu, bertepatan dengan penerapan Euro IV di Indonesia. (naskah : mai/foto : dok. haltebus.com/daimlertruck.com)