(Jakarta – haltebus.com) Perusahaan petro kimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk mengoperasikan dua bus listrik buatan PT Mobil Anak Bangsa (MAB), Selasa (15/3/23).dua bus listrik ini dijadikan kendaraan operasional di pabrik mereka di Cilegon, Banten. Menurut Presiden Direktur PT. Chandra Asri Petrochemical, Erwin Ciputra, perusahaannya berkomitmen untuk menghadirkan beragam hal yang terkait dengan ramah lingkungan, berkelanjutan dalam aktivitas bisnisnya.
“Kami berharap dengan pengoperasian dan penggunaan kendaran listrik di dalam lingkup internal pabrik kami dapat menjadi turning point bagi pelaku industri di Indonesia, dengan berkerja sama dengan PT. Mobil Anak Bangsa (MAB), kami merefleksikan dukungan kami terhadap pemerintah dalam menaggulangi Climate Change dan Perpes 55 Tahun 2019,” ujarnya saat meresmikan beroperasinya kedua bus itu.

Ketua Umum PERIKLINDO, Moeldoko memberikan apresiasi atas pengoperasian bus listrik oleh PT. Chandra Asri.

PT. Chandra Asri berkomitmen untuk memperhatikan unsur ramah lingkungan dan keberlanjutan dalam aktivitas bisnisnya.
Bus yang dioperasikan PT. Chandra Asri adalah bus listrik MAB tipe MD-12E NF Inter-City. Bus listrik sepanjang 12 meter ini berkapasitas 40 penumpang dan berlantai tinggi. PT. MAB memberi kode NF (Normal Floor) sebagai kode model untuk bus tipe ini. Dengan daya baterai LiFePo; IP 68 berkapasitas 315,85 KWh dan motor PMSM (Permanent Magnet Synchronous Motor) bertenaga 130Kw (Rated) 240Kw (Peak). Bus ini bisa menempuh 250 km dalam sekali pengisian selama 3 jam mulai posisi baterai dari 10-100 persen. Kecepatan maksimal hingga 110 km/jam.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO), Moeldoko. “Keberadaan Bus Listrik di lingkup perusahaan swasta tentu membantu mengakselerasi Perpres No. 55 Tahun 2019, Negara mengeluarkan anggaran yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan BBM di angka 1.3 Juta Barel, dengan keberadaan bus listrik sebagai moda transportasi, tentu akan berkontribusi kepada keseimbangan anggaran BBM,” kata Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri untuk mewujudkan transisi menuju zero emission. “Semua stake holders harus terlibat langsung agar sebuah proses dapat terjadi, setidaknya dimulainya hal ini di PT. Chandra Asri Tbk dapat menjadi pioneer bagi perusahaan lain di Cilegon, Banten,” ujarnya. (naskah : mai/foto : MAB)