Banner Top

(Jakarta – haltebus.com) Daimler Truck berkolaborasi dengan Linde Engineering menghadirkan teknologi sub-cooled Liquid Hydorgen (sLH2) yang diharapkan menjadi standar pengisian bahan bakar hydrogen cari. Teknologi pengisian bahan bakar ini dikembangkan bersama untuk hidrogen cair subcooled masa depan.

 

“Transportasi tanpa emisi memerlukan tiga faktor: kendaraan bertenaga baterai dan hidrogen yang tepat, jaringan infrastruktur yang diperlukan, dan keseimbangan biaya untuk ZEV dibandingkan dengan truk diesel. Dalam hal infrastruktur hidrogen, kami mencapai tonggak penting hari ini: Dengan sLH2, pengisian bahan bakar hidrogen menjadi sama nyamannya dengan pengisian bahan bakar solar saat ini,” ujar Member of Boad Management Daimler Truck AG, yang bertanggung jawab atas Teknologi Truk, Andreas Gorbach dalam keterangan yang dirilis Daimler Truck, Rabu (7/2/24).

 

Stasiun bahan bakar sLH2 publik pertama diresmikan di Wörth am Rhein, Jerman, dan juga akan digunakan pelanggan logistik terpilih untuk uji coba pelanggan awal dengan Truk Mercedes-Benz GenH2 mulai pertengahan tahun 2024.

 

Safe, Fast & Simple: Daimler Truck dan Linde menetapkan standar baru untuk teknologi Liquid Hydrogen Refueling.

Efisensi waktu, biaya dan jarak tempuh yang jauh jadi kunci penerapan teknologi transportasi bebas emisi masa depan.

Untuk mengisi hidrogen cair pada truk 40 ton dibutuhkan sekitar 10-15 menit untuk tangka 80 kg. Sekali pengisian, Truk Mercedes-Benz GenH2 yang digerakkan dengan hydrogen fuel cell bisa menempuh jarak lebih dari 1.000 km.

 

Dibandingkan dengan gas hidrogen, hidrogen cair subcooled (sLH2) memungkinkan kepadatan penyimpanan lebih tinggi, jangkauan lebih luas, pengisian bahan bakar lebih cepat, biaya lebih rendah, dan efisiensi energi unggul.

 

Hanya membutuhkan waktu 10-15 menit untuk tangki 80 kg, bisa menjangkau 1.000 km

Hidrogen cair menjadi salah satu pilihan transportasi masa depan bebas emisi.

“Hidrogen cair dengan suhu subcooling sangat meningkatkan efisiensi sistem pengisian bahan bakar hidrogen. Hal ini dan keuntungan lainnya menjadikan sLH2 sebagai alternatif yang praktis dan netral CO2 dibandingkan solar di sektor kendaraan heavy duty. Teknologi yang kami kembangkan bersama Daimler Truck akan membantu membuka jalan bagi pengembangan jaringan pengisian bahan bakar yang kuat,” kata EVP Linde plc & CEO Linde Engineering, Juergen Nowicki.

 

Daimler Truck dan Linde Engineering ingin menetapkan sLH2 sebagai standar pengisian bahan bakar umum untuk truk bertenaga hydrogen. Mereka juga berencana menjadikan teknologi itu bisa tersedia secara terbuka bagi semua pihak yang berkepentingan melalui standar ISO. (naskah : mai/foto : daimlertruck.com)

Banner Content