Banner Top

(Jakarta – haltebus.com) Minibus besar Mercedes-Benz Sprinter mulai pekan ini mulai meramaikan Jakarta – Bandung bersama PT. Citra Tiara Global (CTG) atau yang lebih dikenal dengan CitiTrans. Terhitung Kamis (11/9/14), operator jasa transportasi antar jemput (shuttle) yang bermarkas di Bandung itu meresmikan layanan Premium Shuttle. “Kami sengaja memilih Sprinter karena faktor keamanan, kenyamanan dan reliabilitas sebagai kendaraan pengangkut penumpang,” kata Presiden Direktur PT. CTG, Andrew Arristianto saat peresmian armadanya di Jakarta.

Menurut Andrew, manajemen CitiTrans terus melakukan inovasi pelayanan untuk pelanggan setia mereka di jalur Jakarta – Bandung. Dia mengungkapkan, pengoperasian Mercedes-Benz Sprinter menjadi titik awal rencana mereka untuk menggunakan armada shuttle non-chassis. Maksudnya, mereka siap mengoperasikan armada monokok.

Dalam perhitungan Andrew, dari sisi operasional armada monokok lebih effesien. Dia mencontohkan, untuk perawatan bodi monokok lebih mudah dan tidak mudah rusak karena dibentuk langsung pabrikan. Keunggulannya, kata dia, jaminan effesiensi operasional dari pabrikan bisa tercapai. “Berdasarkan perhitungan kami, konsumsi bahan bakar bisa mencapai 1 liter untuk 10 km. Dari sisi down-time untuk perawatan, Sprinter yang kami ujicobakan bisa mencapai 29 hari beroperasi,” katanya.

Menurut Deputy Director Bus Sales Operation Commercial Vehicle PT. Mercedes-Benz Indonesia (MBI) Adri Budiman, CitiTrans menjadi perusahaan pertama yang mengoperasikan Sprinter sebagai angkutan umum. CitiTrans juga menjadi perusahaan pertama yang mengoperasikan Sprinter versi facelift, generasi kedua Sprinter yang diluncurkan di Indonesia.

Butuh waktu setahun bagi PT. MBI meyakinkan pelanggannya akan keunggulan Sprinter ini. “Kerjasama sama ini menjadi pilot project bagi kami sebagai pembuktian keunggulan produk yang kami tawarkan. CitiTrans menjadi pelanggan pionir kami yang menggunakan Sprinter,” kata dia.

Adri menyatakan, beragam keunggulan dimiliki oleh kendaraan niaga yang membuka jalan untuk kelas tersendiri. Di hadapan undangan yang hadir pada peresmian peluncuran armada shuttle ini, Adri menyatakan, Sprinter memiliki fitur keamanan yang banyak ditemui pada sedan Mercedes-Benz. Ada kantung udara di kabin depan, sistem pengereman Anti-lock Brake System, sistem kestabilan kendaraan Electronic Stability Programme, fitur penahan angin Crosswind Assist dan dilengkapi mesin diesel berstandar emisi Euro-3.

Fitur-fitur keamanan yang dibeberkan Adri pula yang menarik perhatian Andrew dan tim-nya. Menurut pria berkacamata ini, keamanan dan kenyamanan penumpang menjadi perhatian mereka. Pelanggan CitiTrans bisa mencicipi shuttle Jakarta – Bandung yang mengedepankan faktor keamanan pada armada Sprinter. Fitur Crosswind Assist sangat diperlukan mengingat CitiTrans melalui tol Jakarta – Bandung dengan medan berbukit dan lembah di ruas Cikampek – Padalarang yang rawan angin dari samping.

Andrew mengungkapkan dalam bulan ini akan ada 12 unit armada Sprinter yang siap melayani pelanggan. Mereka telah memesan 30 unit minibus besar itu dari PT. Citrakarya Pranata, Bandung sejak Mei lalu. Dealer Mercedes-Benz yang bermarkas di Bandung itu juga mendukung operasional Sprinter melalui paket kontrak servis yang mereka tawarkan. “Kami akan mengambil kontrak servis dengan PT. CKP, tetapi belum kami putuskan kesepakatannya seperti apa,” ujar Andrew.

Kepala Divisi After Sales PT. CKP, Yapianto Utomo menjelaskan, mereka menawarkan kontrak servis untuk pelanggan dengan variasi sesuai kebutuhan pelanggan. Ada dua jenis kontrak servis yakni kontrak servis untuk perawatan saja, ada kontrak servis penuh. “Sejauh ini, khusus CitiTrans kami siap melayani di luar jam operasional mereka, mulai jam 23.00 hingga 4.00,” katanya. (naskah : mai/foto: mai)

Banner Content