Banner Top

(Jakarta – haltebus.com) Nilai-nilai bisnis di lingkungan Mercedes-Benz Indonesia, khususnya dalam pemasaran bus, kini mulai berubah. Menghadapi tantangan pasar ke depan, perusahaan yang telah lebih dari 40 tahun memasarkan produk busnya di negeri ini berbenah diri. “Yang terpenting di sini mari kita membangun komunikasi. Kita adalah keluarga,” demikian disampaikan Manager of After Sales Technic Mercedes-Benz Indonesia, Pratjojo Djojosoewito, di depan pemilik bus dalam rangkaian terakhir Bus Roadshow 2015 untuk Pulau Jawa di Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (27/4/15).

Apa yang disampaikan Pratjojo memberi angin baru bagi pelanggan Mercedes-Benz, khususnya para pemilik armada. Director of After Sales Service Heinrich Schromm dan Deputy After Sales Marketing and Logistic Jochen Scheneider hadir dalam kesempatan itu. Beberapa program yang memberikan kemudahan pada pemilik armada juga diungkapkan pria yang akrab disapa Joy itu.

Menurut Joy, program tahunan yang digelar departemen purna jual untuk kendaraan niaga ditujukan mendukung kebutuhan operasional pemilik armada. Dia menjelaskan, selama ini pihaknya telah menggelar dukungan service periodik di jalan selama libur Idul Fitri dan Tahun Baru. Program itu tak hanya ditujukan untuk pelanggan kendaraan kecil tetapi juga untuk kendaraan niaga. “Kami bekerja sama dengan dealer menggelar posko di beberapa titik,” ujarnya.

Program yang tergolong baru adalah Customer Assistance Center. Setiap pelanggan bisa mengontak langsung nomor bebas bea yang disiapkan untuk menerima konsultasi pelanggan. Joy menjelaskan, ada staf yang siap mendukung dan siaga selama 24 jam. Kesiapan itu juga didukung dengan jaringan dealer yang bisa merespon cepat setiap penanganan yang sifatnya darurat.

Ada pula program Product Campaign yang selalu siap menampung segala masukan pelanggan. Joy mengungkapkan, pihaknya menerapkan mekanisme konsultasi teknis yang bisa menjadi panduan setiap pemilik armada. Menurut dia, dalam konsultasi teknis yang diajukan pelanggan diharapkan menyertakan nomor rangka kendaraan, kilometer, tanggal peristiwa, foto dan penjelasan yang akan dikonsultasikan. “Untuk foto lebih banyak lebih baik. Laporan ini kami sampaikan ke principal, dan setiap laporan yang terkait improvement mudah ditindaklanjuti,” katanya.

Selain dari bagian teknis, departemen purna jual juga mengaktifkan kembali Fleet Customer Consultant (FCC). Unit yang dipimpin, Komang Krisnayuda ini bertugas menjadi jembatan komunikasi yang lebih aktif dengan pemilik armada. Jadi, selain ada staf yang siap menerima konsultasi di markas mereka di Ciputat, ada pula staf bergerak yang keliling operator bus pelanggan Mercedes-Benz. Nomor kontak staf FCC juga dicantumkan dalam buku agenda yang dibagikan pada peserta Bus Roadshow 2015.

Awal bulan lalu, Director of Sales Commercial Vehicle MBI, Olaf Petersen mengakui uniknya pemilik armada bus di Indonesia. Pola hubungan antar pemilik bus, cara mereka berbagi informasi dan karakter khusus, lanjut dia, menjadi perhatian MBI. “Kami akan berusaha untuk membuat sebanyak mungkin pertemuan maupun komunikasi diantara pelanggan, juga dengan jajaran kami,” ujar dia saat itu.

General Manager Commerce & Workshop PT. Eka Sari Lorena – PT Ryanta Mitra Karina, Amir Sembiring mengakui adanya keakraban MBI di masa lalu. Menurut dia, hubungan pemilik bus dan jajaran dengan pihak Mercedes-Benz sangat erat. Dia menyebutkan, ada satu orang wakil pabrikan asal Jerman itu yang ditempatkan di workshop mereka. “Staf Mercedes-Benz ini menjadi penghubung kami, selain itu dia juga paham apapun kendala operasional yang kami hadapi terkait busnya,” katanya.

Amir merasa perhatian MBI pada pelanggan di masa lalu sangat baik. Dia menyambut baik adanya program yang bisa mendekatkan pabrikan dan pelanggan. Menurut dia, beberapa tahun belakangan banyak kendala di lapangan yang terkait operasional. Karena itu, dia berhadap komunikasi ini bisa menjadi cara cepat mencari solusi kendala operasional.

Direktur Utama PT. SAN Putra Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan juga mengapresiasi langkah MBI. Menurut dia, program seperti ini harus dipertahankan agar pelanggan juga bisa ikut merasa memiliki Mercedes-Benz. “Terus terang, belakangan Mercedes-Benz menjual produk yang teknologinya sama sekali baru di Indonesia, kami sangat butuh bimbingan. Masukan-masukan dari pelanggan seharusnya juga bisa dijadikan acuan improvement produk mendatang,” ujarnya.

Dua tahun belakangan, beragam langkah terkait merekatkan kembali komunikasi pabrikan – pelanggan cukup signifikan dilakukan MBI. Tidak hanya mengadakan acara yang sifatnya memberikan ruang pemilik bus untuk berkumpul, ada penghargaan, ada pula kunjungan ke pelanggan. Bahkan, untuk mengunjungi pelanggan semua departemen yang terkait pelayanan pada pelanggan dikerahkan.

Tahun lalu, Olaf Petersen dan Heinrich Schromm mengunjungi pemilik bus mulai Medan hingga Makassar. Beragam masukan mereka catat. Beragam keuntungan yang dirasakan pelanggan juga mereka apresiasi. Acara Bus Roadshow 2015 kali ini adalah juga bentuk kerjasama langsung untuk melayani pelanggan. Targetnya diperluas, jika tahun lalu hanya diarahkan ke Pulau Jawa, kunjungan tahun ini direncanakan menyusuri kota-kota di Sumatera.

Mercedes-Benz Indonesia ingin mengambil momen terbaiknya di tahun ini. Selain memperkenalkan beragam program untuk pelanggan, ada produk yang mulai diperkenalkan. Walau masih jauh peluncuran resminya, dua produk baru ditargetkan bisa mengaspal di tahun 2015. Sayangnya, tak banyak yang bisa digali selain haltebus.com ditunjukkan dua foto produknya. “Tunggu tanggal mainnya. Sekarang masih digodok, sabar ya,” kata Deputy Director of Sales Commercial Vehicle Bus Operation MBI, Adri Budiman.(naskah : mai/foto : mai/dok)

Banner Content