Banner Top


(Jakarta – haltebus.com) PT. Daimler Commercial Vehicles Indonesia meluncurkan program sistem pengelolaan armada berbasis internet yang bernama Fleetboard System. Marketing Director Truck Indonesia DCVI, Maximilian Knorr, Selasa (12/2/19) di Jakarta menjelaskan, Fleetboard Indonesia menjadi Sistem Pengelolaan Armada yang komprehensif untuk semua produk kendaraan komersial Mercedes-Benz. Produk ini bisa diaplikasikan di truk maupun bus.

Menurut dia, PT. DCVI telah menyaksikan bagaimana pelanggan Mercedes-Benz berkembang dan berharap dapat tumbuh lebih besar seiring dengan peningkatan ekonomi di sektor transportasi barang, penumpang dan infrastruktur jalan raya.

Knorr menyatakan, sistem Fleetboard Indonesia bisa diterapkan untuk pengelolaan operasional armada yang lebih efisien dan produktif. FleetBoard Indonesia, lanjut dia, adalah sistem telematika yang didesain khusus untuk mendukung pelanggan. “Fleetboard Indonesia menyediakan laporan yang akurat dan realtime bagi para pelanggan agar mereka dapat menyusun strategi yang paling efektif untuk pertumbuhan bisnisnya,” katanya.

Dalam kesempatan itu Knorr menambahkan, apa yang berkembang di Indonesia sudah terlebih dahulu terjadi di Eropa. Saat jalan-jalan raya semakin baik, arus penumpang dan barang juga berkembang, begitu pula dengan teknologi kendaraan komersial. Dia yakin, sebagai negara yang beragam dan besar, Indonesia bisa terus tumbuh perekonomiannya.

Product Management & Sales Training Assistant Manager, PT DCVI, M. Ikhsan Satriawinandi menjelaskan ada banyak fitur yang bermanfaat untuk pengelolaan armada. Pria yang akrab disapa Evan ini mengungkapkan, Fleetboard memiliki fitur yang bisa memantau posisi kendaraan, kecepatan, odometer dan jarak tempuh kendaraan serta konsumsi bahan bakar. “Dalam Fleetboard ini juga ada fitur yang bisa memantau perilaku pengemudi, bagaimana cara mengemudi misalnya menginjak gas dan rem, pemantauan RPM dan suhu mesin serta posisi ketika jalan menikung ada di kecepatan berapa dan lain-lain,” kata dia.

Menurut Evan, posisi kendaraan dan pergerakan kendaraan bisa dipantau berkat kerjasama Fleetboard dengan Google. Beberapa fitur Google seperti Google Maps, Google Street Views dan Point to Point Routing sudah terintegrasi dengan Fleetboard. Data yang disajikan Fleeboard dalam bentuk format Excel dan PDF dikirimkan secara berkala kepada pelanggan yang menggunakan aplikasi ini. Sistem Fleetboard, lanjut Evan, juga bisa diintegrasikan dengan sistem manajemen bisnis yang dioperasikan pelanggan.

Beragam keuntungan lain, kata Evan, bisa didapat pelanggan. Sistem pemetaan membuat operasional kendaraan bisa direncakan atau diketahui. Jarak tempuh, konsumsi bahan bakar dan waktu tempuh bisa dihitung. Ketika ada kendaraan melenceng dari rute yang ditetapkan, secara otomatis sistem Fleetboard akan memberikan peringatan kepada pemilik armada. Fitur menarik lainnya, lanjut dia, ada pemberitahuan otomatis masa atau periode perawatan dan notifikasi jatuh tempo kebutuhan administrasi kendaraan seperti masa berlaku STNK, Plat Nomor hingga pajak kendaraan.

Evan menjelaskan, fitur-fitur lengkap dari Fleetboard ini bisa diaplikasikan baik untuk bus maupun truk. Untuk bus, lanjut dia, semua armada yang berbasis mesin OM 906 LA dan OM457 LA yang sudah dilengkapi CAN (Controller Area Network) dan Engine Management System bisa. Namun untuk bus OF 917, tidak semua fitur pada sistem Fleetboard bisa diaplikasikan, karena fitur CAN pada bus ini tidak selengkap yang dibutuhkan untuk menjalankan Fleetboard.

Bus-bus yang bisa diaplikasikan Fleetboard antara lain, OH-1526, OH-1626, O 500 R-1836, OC 500 RF-2542, serta yang terbaru O 500 RS-1836 dan OF 1623 RF. Jika ditilik dari seri mesin OH-1525 yang menggunakan Om 906 LA pun bisa diaplikasikan untuk sistem Fleetboard. Bagaimana soal harga? Evan tak mau merinci harga untuk aplikasi sistem Fleetboard di armada Mercedes-Benz. Dia hanya menyebut, setiap pemasangan paket Fleetboard mendapat bebas biaya di tahun pertama. “Untuk soal harga, silahkan hubungi dealer terdekat,” katanya diplomatis.

Maximilian Knorr menegaskan, kehadiran sistem Fleetboard bagian dari upaya Mercededes-Benz memberikan yang terbaik untuk pelanggan. Menurut dia, pelanggan di Indonesia memiliki karakteristik yang khas. Menurut Knorr, pelanggan Indonesia senang jika didengar oleh pabrikan dan cukup unik.

“Penjualan kami naik hingga empat digit di tahun 2018. Saya yakin, masih naik. Kami memberikan added value (nilai tambah) untuk pelanggan. Kami memperhatikan seberapa puas pelanggan kami, seberapa puas mereka dilihat dari seberapa banyak komplain? Ini menjadi kompetisi yang menarik. Mungkin tidak bisa dilihat dalam jangka waktu dekat, baru terlihat di jangka panjang,” katanya.

Fleetboard System terbaru diperkenalkan pada pameran IAA 2018 di Hannover, Jerman. Kamis (14/2/19) lalu sistem operasi ini diperkenalkan dengan fitur-fitur terbaru yang dikembangkan Elkona dengan sistem habbl untuk Daimler Fleetboard. Pengembangan sistem digital Daimler, ada di bawah Daimler Fleetboard Gmbh sebelum akhirnya dilebur ke dalam bisnis unit Daimler Trucks. Sistem telematika Fleetboard ini terus dikembangkan dan menjadi tawaran solusi digital terbaru dari Daimler secara global.

“Unit Layanan dan Solusi Digital kami menjamin bahwa pelanggan kami mendapatkan solusi yang tepat untuk kebutuhan mereka dari satu sumber. Dengan habbl, kami sekarang memiliki produk baru dan perintis dalam portofolio kami, ” kata Head of Daimler Trucks, Stefan Buchner di Stuttgart. (naskah : mai/foto : PT. DCVI/Daimler.com)

Banner Content