Banner Top
(Jakarta – haltebus.com) Seperti halnya kebanyakan pabrikan Eropa, Volvo Bus kini mulai melirik lagi pasar bus di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Setelah sempat vakum selama hampir 10 tahun mengedarkan bus, kini pabrikan bus dan truk asal Swedia itu kembali menghadirkan chassis bus di negeri ini.

“Indonesia adalah pasar yang sangat besar dan sangat modern untuk pemasaran bus. Hal ini membawa peluang yang sangat signifikan kepada perusahaan operator dan manufaktur bus untuk mendukung kemajuan transportasi, melalui bus yang berkualitas tinggi, aman dan ramah lingkungan,” kata Senior Vice President of Volvo Buses, yang bertanggungjawab untuk wilayah Internasional, Akash Passey saat peluncuran Volvo B11R 430 dan B8RLE 330 di Busworld, Rabu (20/3/19).

Volvo secara bertahap mulai memasuki pasar di Indonesia. Sejak tahun 2018 lalu, tercatat lebih dari 100 unit bus Volvo B11R 370 telah beroperasi sebagai bus Transjakarta. Volvo memiliki spesialisasi untuk bus-bus kota di berbagai belahan dunia. Di Eropa, Volvo tengah gencar menawarkan bus-bus kota berbasis mesin/motor listrik maupun hybrid seiring dengan penerapan bus kota ramah lingkungan mulai 2014 berdasarkan kesepakatan Uni Eropa. Di Amerika Selatan, bus-bus Volvo masuk ke berbagai kota yang memiliki jaringan Bus Rapid Transit seperti di Brasil, Kolombia, Argentina, Meksiko, Cile dan beberapa Negara lain.

  
“Volvo memiliki pengalaman yang luas pada Bus Rapid Transport (BRT) System sejak pertama konsep tersebut muncul lebih dari 40 tahun lalu di Curritiba, Brasil. BRT adalah solusi efektif bagi angkutan missal yang berkapasitas tinggi dan hemat biaya; memberikan performa setara metro rail dengan hanya sebagian kecil dari biaya dan komplesitas yang dikeluarkan. Volvo Buses merasa terhormat untuk menjadi bagian dari Transjakarta Busway,” kata Passey menjelaskan.

Selain menawarkan Volvo B11R 370 HP, Volvo Buses juga membawa bus kota Volvo B8RLE 330 HP berlantai rendah. Dua chassis bus langsung yang siap dipasarkan di Indonesia untuk kebutuhan bus kota. Di Jakarta dan Surabaya, telah beroperasi bus kota berlantai rendah. Populasi terbanyak dioperasikan PT. Transjakarta dengan 300 armada.

Tantangan terbuka Volvo terhadap yang tidak bisa dianggap remeh kompetitor ada di pasar bus antar kota dan bus pariwisata. Ada Volvo B11R 430 HP dan B8R 330 HP. Dua chassis bus yang bisa diaplikasikan untuk tiga kebutuhan. Volvo B11R 430 HP dengan konfigurasi tiga sumbu (axle) bisa dibuat untuk bus satu lantai maupun bus dua lantai (double-decker), sedangkan Volvo B8R 330 HP bersumbu dua hanya bisa digunakan untuk bus berlantai tinggi (high deck).

“Sekarang kami sangat senang memperkenalkan produk terbaru kami Volvo B8R dan B11R di Indonesia. bus-bus ini telah membuktikan kinerja terbaik dalam memenuhi kebutuhan pelanggan di beberapa negara dan pasti juga dapat memenuhi kebutuhan pasar bus di Indonesia,” ujar Passey lagi.

Volvo B8R menyandang mesin Volvo D8A , enam silinder segaris, berkapasitas 8 liter dengan tenaga yang dihasilkan 330 HP. Daya angkut maksimal bisa mencapai 19 ton dan panjang maksimum bisa mencapai 13 meter. Di bandingkan dengan kompetitor, Volvo B8R 330 HP ini memiliki tenaga yang sedikit di bawah, selisih 30 HP. Dua kompetitor dari Eropa memiliki mesin yang bisa menghasilkan tenaga 360 HP.

Di pasar Internasional, Volvo B8R 330 HP ditawarkan dalam dua versi transmisi, yakni ZF 6AP1200C Ecolife dan VOITH D854-6 semuanya transmisi otomatis. Sayangnya pada Busworld South East Asia, Volvo B8R 330 HP belum ditampilkan, baru Volvo B8RLE saja yang ditampilkan. “Nanti kita persiapkan busnya dan bisa langsung dipasarkan,” kata Chief Operating Officer PT. Indotruck Utama, Eka Lovyan, yang menjadi distributor bus Volvo di Indonesia.

Bagaimana dengan Volvo B11R 430 HP? Untuk di kelas di atas 24 Ton, dibandingkan dua kompetitor yang sudah merajai jalanan di Indonesia, Volvo B11R tergolong memiliki tenaga mesin yang lebih besar. Dua kompetitor itu bermain di 422 dan 410 HP. Ada satu kompetitor lain yang menyandang mesin 460 HP, sayangnya bus-bus mereka digunakan untuk bus kota dan sejauh ini hanya ada dua unit bus yang terpantau haltebus.com untuk bus antar kota.

Volvo memperkenalkan transmisi I-Shift pada B11R 430 HP yang menyatu dengan mesin D11A enam silinder segaris. Transmisi ini adalah transmisi yang dikembangkan Volvo untuk kendaraan komersialnya. Selain bus, juga diaplikasikan pada truk. Menurut Eka, selama memasarkan truk Volvo yang menggunakan I-Shift tidak pernah ada masalah berarti. “Kami juga memasarkan truk Volvo, sejauh ini untuk transmisi I-Shift fine (baik) saja ya. Perawatannya juga tidak susah, boleh dibilang tidak banyak kendala yang susah dalam pengoperasian I-Shift ini,” ujarnya.

Pada Volvo B8R 330 HP dan Volvo11R 430 HP ada fitur-fitur yang menjadi standard bus Volvo. Pada sistem pengereman ada fitur Electronic Controlled Disc Brakes (EDS), Anti-lock Braking System (ABS), Brake Blending, Hill Start Aid dan Brake Assist. Ada pula Volvo Electronic Stability Program (ESP), Volvo Compact Retarder dan Volvo Engine Brake. Meskipun menjadi fitur standar, di beberapa negara fitur-fitur ini bisa dipilih sebagai fitur opsional.

Menurut Eka, chassis bus yang dipasarkan di Indonesia didatangkan langsung dari Boras, salah satu pusat perakitan Volvo di Swedia. Dia menjamin, chassis tidak didatangkan dari negara lain, mengingat Volvo memiliki beberapa pusat perakitan chassis yang tersebar di beberapa negara.

 
Dalam hal perawatan, Eka menjamin perawatan bus Volvo oleh jaringan perawatan PT. Indotruck Utama yang tersebar mulai Medan hingga Sorong. Karena itu, dia optimistis bisa melayani pelanggan dengan baik. Meski begitu, ada juga keraguan di antara pengusaha bus. “Mereka memiliki birokrasi yang lebih ringkas dibandingkan kompetitor, ada kemungkinan respon lebih cepat. Tetapi belum tentu juga bisa menjamin jika ada kerusakan di jalan, bus bisa cepat mereka atasi. Sumber daya mekaniknya harus betul-betul capable. Ini bus yang mengangkut penumpang lho, bukan truk,” ujar seorang pengusaha yang tak mau namanya disebutkan.

Selama pameran, tiga pengusaha bus tertarik dengan bus Volvo yang dipamerkan. Dua melirik bus Ultra High Deck (UHD) Volvo B11R 430 HP yakni PO. Bintang Sempati dan PO. Pandawa 87. Satu lainnya, yakni PO. Borlindo memilih B11R 430 HP double-decker.








Sementara beberapa pengusaha mengaku tertarik untuk mengoperasikan bus Volvo. Seperti PO. Gunung Harta misalnya, yang mengaku tengah menimbang-nimbang membeli bus Volvo untuk mengisi rute-rute yang sudah terhubung Tol Trans Jawa. “Tertarik sih, tetapi kami masih mempelajari dulu karakternya seperti apa. Ada masukan kalau bus ini memiliki teknologi yang baik, seperti dua merek chassis lain yang kami miliki diperlukan adaptasi pengemudi juga. Yang paling penting lagi, ketersediaan spare part dan mekanik yang andal dari Volvo harus tersedia,” kata Direktur Utama PT. Gunung Harta Transport Solution, I Gede Yoyok. (naskah : mai/foto : mai/dok. volvo)
Banner Content