Banner Top



(Purwakarta – haltebus.com) Hino Indonesia menegaskan janjinya untuk mendukung program pemerintah dalam konversi energi dari bahan bakar fosil ke bahan bakar gas. Mulai Jumat (27/11/15), PT. Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menjual produk Hino CNG yang dibuat PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI).

Peresmian chassis pertama Hino CNG dilakukan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawan di komplek Pusat Perakitan PT. HMMI, Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat. “Kami mengapresiasi PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia yang mau memproduksi bus berbahan bakar gas. Dalam road map energi yang disusun oleh Kementerian ESDM, kita harus memulai konversi energi hingga 2025,” ujarnya.

Peluncuran produk Hino berbahan bakar CNG menandai komitmen kerja sama Hino Indonesia untuk mendukung transportasi kota yang ramah lingkungan di berbagai kota besar di tanah air. Salah satunya adalah mendukung rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meremajakan bus-bus Transjakarta-nya. Saat menyerahkan satu unit kendaraan servis bus keliling untuk Pemprov DKI Jakarta,

Bus Hino berbahan bakar gas sebenarnya pernah diproduksi pada 2007 lalu. Sejumlah operator bus Transjakarta juga mengoperasikan armada bus Hino CNG. Seperti halnya chassis yang diproduksi pada 2007, untuk chassis yang saat ini diproduksi tetap RK1JSNL-RHJ CNG yang disingkat RK CNG.

Dalam katalog produk Hino Indonesia RK1JSNL CNG sudah tercantum pada situs resmi PT. HMSI. Kini dengan diluncurkan secara resmi, hino Indonesia pun siap memasarkannya lebih gencar. “Hino bangga bus Hino CNG dapat mulai diproduksi kembali hari ini, Hino merupakan produsen bus pertama dan satu-satunya memproduksi bus CNG di Indonesia,” kata President Director PT. HMMI Kazushi Ehara dalam sambutannya.

RK CNG dilengkapi mesin J08C-VC enam silinder 7.961 cc yang menghasilkan tenaga 260PS. Kinerja mesin juga ditunjang turbocharger dan intercooler dengan transmisi otomatis ZF Ecolife 6AP1200 enam percepatan. Pabrikan pembuatnya mengklaim transmisi full automatic ini bisa menghemat bahan bakar hingga 5 persen dan diaplikasikan khusus untuk bus kota.

Kehadirannya melengkapi rentang produk Hino bermesin belakang di Indonesia mulai R-260/ RK8JSKA-NHU bermesin solar dan RN8JSKA-SJJ yang dilengkapi suspensi udara. RK CNG juga menjadi produk kedua yang diperkenalkan Hino Indonesia dan mulai dipasarkan tahun ini. Sebelumnya saat ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 bus FC 190 diperkenalkan.

Apa bedanya bus bermesin gas dari Hino kali ini dengan produk sebelumnya? Menurut Product Divison Head PT. HMSI, Prasetyo Adi Yudho secara garis besar tidak banyak yang berubah. Hanya beberapa perlengkapan detil terkait keamanan bahan bakar gas yang diperhatikan. Dia mencontohkan ada alat Electronic Reducing Pressure (ERP) yang mengubah tekanan CNG yang keluar dari tabung hingga ke mesin. “Kami lebih memastikan lagi keamanan produk yang kami pasarkan. Ada sertifikat yang sudah dikeluarkan kementerian terkait produk Hino CNG,” ujarnya.

Prasetyo mengemukakan, bus bermesin gas memiliki beberapa keunggulan. Suara mesin lebih halus, ramah lingkungan sesuai standar emisi gas buang di Indonesia, hemat energi. Sementara untuk Hino CNG ini memiliki kapasitas angkut hingga 18 ton atau 80 orang. Keunggulan lain, transmisi otomatisnya membuat penumpang lebih nyaman saat menaikinya. Sayangnya suspensi untuk Hino CNG ini tak seperti kakaknya Hino RN-285 yang sudah dilegkapi suspensi udara. Kebanyakan bus-bus Transjakarta yang beroperasi menggunakan suspensi udara, khususnya bus gandeng.

Dalam peluncuran Hino CNG itu juga hadir beberapa operator bus di Jakarta. Ada Direktur Teknik DAMRI Bagus Wisanggeni, Direktur Utama PPD Pande Putu Yasa, Direktur Utama PT. Mayasari Bakti Ade Ruhyana Mahpud dan Direktur PT. Sinar Jaya Megah Langgeng Teddy Rusli. Ada pula perwakilan PT. Transjakarta, yakni Direktur Operasional Heru Herawan dan Direktur Teknik Wijanarko.

Sejak diluncurkan pada 2007, hingga saat ini ada 74 unit bus Hino CNG yang masih beroperasi di beberapa Koridor Transjakarta. Bus-bus itu dioperasikan oleh PT. Eka Sari Lorena Transport, PT. Primajasa Perdana Raya dan Konsorsium PT. Trans Batavia. Direktur Utama PT. Mayasari Bakti Ade Ruhyana Mahpud menyatakan, produk Hino CNG cukup baik. Menurut dia, sejak dioperasikan salah satu anak perusahaannya PT. Primajasa Perdana Raya di koridor Transjakarta pada tahun 2007 tidak ada kendala yang berarti. “Di awal pengeoperasiannya dulu hanya masalah ketersediaan bahan bakar gas-nya aja. SPBG kan juga masih tergolong sedikit,” ujarnya kepada haltebus.com.(naskah : mai/foto : mai)

Banner Content