Banner Top

(Jakarta – haltebus.com) Empat karoseri bus di Indonesia akan berpartisipasi di pameran Busworld Southeast Asia 5-7 Oktober 2022. Pameran yang menjadi barometer industri bus di dunia itu hadir di Kawasan Asia Tenggara sejak 2019 lalu.  Dalam keterangan resmi Busworld yang diterima haltebus.com, Kamis (11/8/22), Busworld menyatakan, mereka siap ikut mendorong elektrifikasi industry bus di Indonesia.

 

“Busworld Southeast Asia bersiap-siap untuk Edisi kedua Busworld Southeast Asia edisi ke-2, yang diselenggarakan oleh Busworld dan mitranya di Indonesia, GEM Indonesia. Setelah pameran pertama yang sukses pada tahun 2019, industri bus dan coach siap untuk bertemu kembali secara langsung,” demikian pernyataan Busworld.

 

Busworld Southeast Asia ke-2 berlangsung 5-7 Oktober 2022

Booth PT. Daimler Commercial Vehicles Indonesia di Busworld Souteast Asia 2019

Ada empat karoseri di Indonesia yang berpartisipasi dalam Busworld Southeast Asia. Ada Laksana, New Armada, Adi Putro dan Tentrem mewakili antara 85 dan 90 persen pasar di Indonesia. Menurut Busworld, keempat karoseri itu sangat ingin menampilkan bus dan pelatih terbaru mereka di acara itu.

 

Ada sedikit bocoran dari Busworld. Laksana akan meluncurkan coach barunya, yang akan sangat menarik perhatian. Karoseri Adiputro akan membawa bus monocoque pertama mereka di Indonesia dan Tentrem. Menurut Busworld, seluruh karoseri peserta pameran akan mengundang banyak orang untuk datang dan mengetahui apa yang akan mereka bawa di booth mereka.

 

Busworld menambahkan, “Karoseri New Armada juga akan meluncurkan coach terbarunya, selebihnya tetap dirahasiakan dan akan diresmikan di show floor.”

 

Ada satu lagi informasi menarik, pabrikan bus asal China yang sudah memiliki pengalaman menghadirkan chassis bus untuk perjalanan jarak jauh, Golden Dragon juga berpartisipasi. Menurut Busworld, Golden Dargon yang sedang menjalani proyek uji coba bus listrik dengan TransJakarta akan menghadirkan dua bus listrik di booth mereka : versi 6 meter dan versi 12 meter.

 

Komponen lampu dari Danyang Donggang yang banyak digunakan pembuat bus di sejumlah negara, termasuk di Indonesia.

Regency dari Sinar Group, Bandung merambah pasar Internasional bersama Busworld

Busworld menilai, kawasan Asia Tenggara seperti kawasan lain di dunia. Bisnis bus dan coach sebagian besar terkena dampak pandemi. Namun sekarang tren pasar mulai pulih sudah terasa. Karena itu, menurut Busworld tahun ini waktu yang tepat untuk meluncurkan kembali bisnis industri bus di acara Busworld.

 

“Tidak hanya bisnis bus yang kembali menggeliat, tetapi juga industri bus berada pada titik balik dengan rencana elektrifikasi bus menjadi agenda utama pemerintah Indonesia,” begitu Busworld menjelaskan.

 

Selain menghadirkan peserta yang memamerkan bus, Busworld Southeast Asia juga diikuti oleh industri komponen dan aksesoris. Mulai dari baterai, sistem pendukung kendaraan, lampu, pintu dan beberapa komponen lainnya.

 

Sebagai pendukung kegiatan berkumpulnya pelaku industri bus dan coach, juga menggelar konferensi dengan agenda seminar yang menghadirkan pembicara dan mitra terbaik. Kegiatan itu akan berlangsung selama dua hari, pada tanggal 5-6 Oktober. Pengunjung Busworld bisa mengikuti enam sesi seminar yang berbeda.

 

Temu bisnis dan pengenalan produk di Busworld Southeast Asia 2019

Busworld Conference akan hadir menambah wawasan di seputar industri bus

“Setiap seminar diselenggarakan oleh mitra internasional atau lokal, menyentuh topik berbeda yang relevan dengan pasar Asia Tenggara. Semua sesi memiliki terjemahan simultan bahasa Inggris-Indonesia,” begitu Busworld mengungkapkan.

 

Ada topik analisis pasar yang mendalam, protokol kesehatan pasca-covid dan semua yang perlu diketahui tentang bus zero emission dan pengoperasiannya. Seminar tidak dipungut biaya dan berlangsung di dalam ruang pameran.

 

“Busworld sangat berterima kasih kepada para mitranya ITDP (Institute for Transportation and Development Policy), Frost and Sullivan, MTI (Indonesia Transportation Society), Instran (Institute of Transport Studies), Askarindo (Asosiasi Karoseri Indonesia) dan IPOMI (Indonesia Young Pengusaha bus) yang aktif membantu mengembangkan dan mempromosikan pameran dagang dan seminar. Gabungan pengetahuan dan jaringan pasti akan menghasilkan pameran yang sangat menarik,” ujar Busworld menjanjikan. (naskah : mai/foto : dok. haltebus.com)

Banner Content