Banner Top

(Jakarta – haltebus.com) Di mata masyarakat umum, setiap bus sama. Bentuk luarnya terlihat tidak ada perbedaan, kalaupun ada biasanya tak terlalu terlihat. Perusahaan Otobis (PO) Marissa Holiday asal Cianjur punya cara lain untuk membedakan busnya dari bus-bus lain. “Kami ambil bus dengan model full option yang ditawarkan pihak karoseri,” kata Andrey Mulyana dari PO. Marrisa Holiday kepada haltebus.com, Sabtu (24/1/15).

Perusahaan yang didirikan Rachmat Mulyana dan Liza awalnya bermodal satu unit bus di tahun 2004, kini berkembang menjadi 35 unit. Mereka punya kesamaan, senang merawat bus. Boleh dibilang hobi. Nama Marissa Holiday pun diambil putri pertama mereka Marissa Putri.

Tak heran jika PO. Marissa Holiday memilih yang terbaik, untuk armada-armadanya. Andrey mengaku, setelah keluar karoseri, kondisi bus dipertahankan seperti awal keluar karoseri. “Untuk eksterior kami punya peralatan cat lengkap,” katanya.

Soal telatennya perawatan ini diakui Manager Marketing Karoseri Rahayu Santosa, Andry Puspadi. Menurut dia, PO. Marissa Holiday menyiapkan stok cat untuk satu unit bus. Jika ada bus yang catnya rusak, entah tergores ataupun penyok, yang dicat tak hanya bagian yang rusak, melainkan seluruh bodi bus. “Mereka sering memesan cat galonan dan catnya harus sama dengan cat asli di karoseri. Begitu juga dengan material lain seperti karpet, bahan sarung jok dan lain-lain,” ujar Andri diikuti gelengan kepala.

Untuk interior, PO. Marissa Holiday juga memilih yang terbaik yang disediakan karoseri. Beragam versi kabin, seperti smoking room atau non-smoking room mereka punya. Begitu juga dengan toilet dan sarana hiburan audio visual. Dua unit terbaru mereka Mercedes-Benz O 500 R-1836 dan Scania K360IB-4×2 dilengkapi dengan kulkas dan coffe maker. “Pada armada berikutnya nanti semua ada kulkas dan coffe maker,” ujar Andrey yang juga putra kedua Rahmat dan Liza.

Menurut Andrey, mereka menetapkan standar yang tinggi untuk perawatan kebersihan interior. Setiap bus yang masuk garasi diperiksa, tak hanya kesiapan bus dari sisi teknis tetapi juga kebersihan interior. Jika salah satu unit terlihat kotor, maka kru bus yang membersihkan tidak hanya dari kru bus yang ditemukan kotor, kru dari unit yang lain juga dikerahkan. Dengan cara begitu, harapannya kru yang busnya kotor tambah memperhatikan bus yang menjadi tanggungjawabnya.

  
 
Masih ada lagi cara lain perawatan yang belum umum ditemui di perusahaan lain. Seluruh bus dibekali dengan suku cadang yang sifatnya fast moving (mudah aus). Ban bus diisi dengan gas nitrogen. Belakangan beberapa unit terbaru dilengkapi dengan velg alumunium. Ada pegawai khusus yang selalu siap yang memperbaiki sarung jok yang rusak.
“Pegawai yang mereparasi jok itu diambil orang yang biasa kerja untuk asesoris mobil di Jakarta dan digaji tiap bulannya," ujar sumber haltebus.com.

Apakah dengan perawatan mahal seperti ini masih bisa mendapat keuntungan? “Alhamdulillah bus-bus kami sehari-hari sudah terjadwal melayani pelanggan. Kalau mau pesan, minimal 2-3 bulan sebelumnya,” kata Andrey lagi.

Cukup mengesankan, mengingat PO. Marissa Holiday yang berkantor di Cianjur hanya punya satu agen pemasaran di Palembang. Harga sewa busnya juga relatif tinggi. Andrey menjelaskan, tarif sewa dipatok berdasarkan model karoseri dan chassis.



 
Untuk Karoseri Rahayu Santosa model Celcius misalnya, tarif sewanya Rp. 3 juta/hari, Karoseri Adiputro model Jetbus Hino R-260 Rp. 3,6 juta/hari. Tarif sewa Mercedes-Benz OH-1626 baik model Skyliner maupun Jetbus dipatok Rp. 3,8 juta/hari. Mercedes-Benz O 500 R-1836 bertarif Rp. 4,2 juta/hari dan Scania K360IB-4×2 bisa disewa Rp. 4,5 juta/hari. “Tahun ini ada lima bus kami di karoseri, salah satunya Mercedes-Benz OC 500 RF-2542, tarifnya bisa sekitar 6 juta/hari,” katanya.

Pelanggan PO. Marissa Holiday tak hanya dari Cianjur, kawasan Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang dan sekitarnya juga cukup banyak. Andrey mengaku, setiap bulan ada busnya yang melayani pelanggan dari agen Palembang.

Di kalangan operator bus, bus pariwisata memang dikenal tinggi perawatannya. Bak foto model, bus yang sehari-hari mengandalkan datangnya penyewa harus dipoles agar tetap kinclong. Kru bus juga harus diperhatikan agar tak mengecewakan pelanggan dalam melayani.

Dalam satu kesempatan perbincangan dengan haltebus.com tahun 2012 lalu, Liza Paramita menceritakan tipsnya. “Kami sekeluarga senang dengan bus, saya dan suami maunya yang terbaik. Kru-kru kami juga kami sediakan kebutuhan sekedar kopi, mie instan dan makanan minuman. Tujuannya apa? Supaya pelanggan bisa puas, kru kami juga senang melayani pelanggan,” ujarnya.(Naskah : mai/Foto : mai/dok. PO. Marissa Holiday)

Banner Content