Banner Top

(Jakarta – haltebus.com) Belgia tengah berpacu dengan target bebas emisi 2030 di Eropa. Salah satu negara bagian di Belgia, Flemish menyiapkan 300 unit buslistrik yang akan dioperasikan oleh De Lijn, operator bus angkutan umum terbesar di negeri itu. Kebijakan itu diputuskan setelah Pemerintah Flemish sepakat De Lijn dan Federatie van Belgische Autocar- en Autobusondernemers (Federasi Pengusaha Coach dan Bus Belgia FBAA). Dalam perundingan itu pemerintah diwakili Menteri Mobility & Pekerjaan Umum, Lidya Peeters.

Kesepakatan itu diumumkan bersama pada Rabu (2/3/22) di depan awak media di Waaslandia, Belgia. “Ini langkah penting berikutnya dalam penghijauan transportasi umum di Flanders. Bagaimanapun, transportasi umum juga merupakan mitra penting dalam rencana iklim Flemish. Lebih banyak kerja sama, cerita ini adalah kunci untuk mencapai ambisi tinggi kami dalam hal pengurangan CO2,” ujar Menteri Peeters seperti dikutip dari laman resmi De Lijn.

Penggantian 300 bus listrik itu dilakukan tiga tahun ke depan. Dampak pengoperasian bus listrik setara dengan pengurangan emisi CO2 sebesar 50 ribu ton. Dalam skema itu, operator bus bisa mendapat alokasi EUR 21.700 per tahun jika mereka mengganti bus diesel dengan bus tanpa emisi.

Pergantian bus diesel ke bus listrik mendapatkan subsidi pemerintah Flemish/dok. De Lijn

Sejak awal, Menteri Peeters telah berkomitmen untuk menghijaukan transportasi umum di Flanders. Pada awal tahun 2021, De Lijn mempresentasikan rencana konkrit kepada Parlemen Flemish (Komite Mobilitas dan Pekerjaan Umum). Rencana ini didasarkan pada tiga pilar, di antaranya penghijauan armada bus di operator De Lijn.

Menteri Peeters, De Lijn dan FBAA yang mencapai kesepakatan, menyatakan siap bekerja sama dalam pengurangan CO2 dan udara yang lebih sehat. “Iklim yang sehat dan udara yang sehat menjadi agenda utama, juga dalam kebijakan saya. Oleh karena itu saya senang bahwa saya dapat memberikan kontribusi yang jelas untuk ini bersama-sama dengan operator dan dengan De Lijn,” kata Peters menyatakan kegembiraannya.

Ketua FBAA, Luc Jullet mengataan, saat ini pembelian dan pengoperasian bus listrik lebih mahal daripada menjalankan bus diesel atau hibrida. “Oleh karena itu, kami menyambut baik dukungan keuangan dari Pemerintah Flemish untuk pembelian bus tanpa emisi. Sebagai sebuah federasi, kami mendukung penghijauan sektor ini 100% dan ingin berkontribusi pada realisasi ambisi iklim Pemerintah Flemish. Kesepakatan ini dapat menjadi katalis penting dalam hal ini,” katanya.

Komitmen pemerintah Flemish, Belgia, untuk transportasi bebas emisi disepakati bersama De Lijn dan FBAA

CEO De Lijn, Ann Schoubs mengungkapkan, sustainable mobility memainkan peran kunci dalam strategi De Lijn. Menurut dia, De Lijn menjalankan rencana penghijauan angkutan umum. Dia mengatakan, dimulai dari fokus elektrifikasi armada De Lijn. “Ini dimulai dengan proyek percontohan yang lebih kecil dengan bus listrik di Leuven, Antwerpen dan Ghent. Pada akhir tahun lalu, De Lijn menyetujui perjanjian kerangka kerja untuk 350 unit e-bus (electric bus) dari Van Hool dan VDL. Ada 60 (unit) e-bus pertama akan dikirimkan mulai akhir 2022 dan akan mulai beroperasi pada 2023,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Schoubs , dalam jangka pendek De Lijn juga mengupayakan kualitas udara di perkotaan yang lebih baik. Mereka mengerahkan bus hybrid dan e-hybrid di kota-kota yang mereka layani secara optimal untuk armada bebas emisi. “Kami sekarang juga menantikan untuk terus bekerja dengan operator kami dalam penghijauan kendaraan kami,” ujar Schoubs. (naskah : mai/foto : dok. De Lijn)

Banner Content

Related Article