(Jakarta – hatebus.com) PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengumumkan Direktur Utama yang baru ditetapkan, Mochammad Yana Aditya, melalui Rapat Keputusan Para Pemegang Saham, Senin (8/11/21) di Jakarta. Mantan Direktur Rajawali Nusantara Indonesia ini, berkomitmen terhadap program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menjalankan perusahaan yang menjadi pemegang kewenangan transportasi berbasis jalan raya di Jakarta itu.
“Saat ini kami terus berfokus kepada program-program baik yang sudah berjalan maupun program yang masih dalam tahap persiapan. Saya rasa dengan kerjasama yang solid antar semua Insan Tije, Transjakarta bisa menjalankan penugasan baik yang diamanahkan oleh Pemerintah DKI Jakarta maupun program korporasi secara bersama-sama dengan baik,” ujar pria yang akrab disapa Adit itu.
Ada tiga program kerja yang ditugaskan Pemprov DKI Jakarta. Pertama, sistem transportasi publik yang terintegrasi. Trasportasi publik yang ada di Jakarta, tidak hanya terintegrasi secara fisik tetapi juga sistem pembayarannya. Kedua, menghadirkan armada bus listrik. Ketiga, peningkatan pelayanan yang aman dan nyaman untuk warga Jakarta.
Ketiga program itu, dalam rilis PT. Transjakarta yang diterima haltebus.com akan segera direalisasikan. Saat ini Transjakarta juga masih terus mempersiapkan armada bus listrik yang nantinya secara bertahap akan menggantikan bus-bus konvensional. “Semua persiapan sedang dimatangkan agar semua berjalan lancar dan sukses dengan harapan tidak ada masalah di kemudian hari,” kata Adit menambahkan.
Adit menyatakan, Transjakarta akan terus meningkatkan pelayanan dari segala aspek. Layanan yang dihadirkan tidak hanya menjamin moda transportasi yang aman dan nyaman tetapi juga terjangkau semua kalangan masyarakat. “Upaya peningkatan layanan tentunya selalu menjadi fokus utama bagi Transjakarta, karena pelayanan terbaik adalah kunci. Kami terus berupaya menghadirkan layanan maksimal yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat,” imbuhnya.
Dalam Webinar Busworld Southeast Asia Oktober lalu, Expert Staff for Board Director PT. Transjakarta, Bayu Purbo mengungkapkan, pihaknya menyiapkan rencana operasional bus listrik tahun 2021. Dalam timeline yang disebutkan Bayu, ada 30 unit bus listrik yang ditargetkan akan beroperasi pada Desember 2021. September lalu, kata dia, Peraturan Gubernur yang mengatur tentang kontrak operator bus sudah diterbitkan. Bus operator bisa berkontrak dengan PT. Transjakarta hingga 10 tahun. “Tahap pertama, 30 unit bus bisa beroperasi di akhir Desember dan 70 unit bus berikutnya bisa beroperasi di paruh pertama 2022,” kata Bayu.
Menurut Bayu PT. Transjakarta menjadikan tahapan awal pengoperasian bus sebagai fase pilot project, tahun 2021-2023. Selama fase pilot project, kata dia, PT. Transjakarta mempelajari bagaimana mengoperasikan bus listrik, sebab ini adalah hal baru. Tidak hanya bagi mereka, tetapi juga untuk operator dan pabrikan bus yang akan beroperasi di layanan Transjakarta. Dia berharap, PT. Transjakarta bisa mendapatkan pola dan skema yang maksimal.
Dalam perencanaan PT. Transjakarta ada 100 unit bus low entry yang bisa dioperasikan di tahap awal, selanjutnya bertambah secara bertahap. Mereka memilih, bus listrik low entry karena dinilai lebih memungkinkan bisa dioperasikan lebih cepat. Bus-bus itu kata Bayu, akan dioperasikan di luar koridor sebagai feeder (non rute BRT). Pada 2025, menurut Bayu, PT. Transjakarta akan memulai pembelian bus listrik sebagai bus-bus peremajaan dan mulai menghentikan pembelian bus berbahan bakar fosil. (naskah : mai/foto dok. PT. Transjakarta/haltebus.com)