“Kami membuka peluang untuk kemudahan pengusaha bus membuka rute-rute Transjabodetabek. Saya berharap pengusaha-pengusaha juga inovatif untuk meng-create demand dari rute-rute yang sudah ada,” kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono dalam sambutan peluncuran 18 unit bus Transjabodetabek, Jabodetabek Residence (JR) Connection di Perumahan Grand Wisata, Bekasi.
Bambang menyebutkan, saat ini pihaknya tengah mengejar target pengeoperasian 1.000 unit bus hingga akhir tahun 2018 untuk menjamin konektivitas masyarakat di Jabodetabek. Khusus untuk 18 unit bus yang diresmikan untuk kawasan Tambun, menurut dia, dilakukan dalam rangka menyambut penerapan ganjil-genap di pintu Tol Tambun. Rencananya, pada 2 Desember 2018, BPTJ akan menerapkan pembatasan kendaraan ganjil-genap dari salah satu pintu tol yang menjadi salah satu akses untuk Kawasan Bekasi Selatan ini.



Menurut Bambang, layanan JR Connection harus bisa menarik penumpang yang sehari-hari beraktifitas di Jakarta dengan kendaraan pribadi. Dia berharap inovasi layanan yang dilakukan oleh pengusaha bus bisa berdampak signifikan pada daya angkut bus yang dioperasikan. Selain itu, Bambang juga mengajak pengembang perumahan dan pemerintah daerah setempat untuk ikut mendukung dengan menyediakan angkutan pengumpan baik dari perumahan maupun daerah di sekitarnya.
“Kita berdoa untuk Pak Teddy K. Rusly (PO. Sinar Jaya) dan pak Pande Putu Yasa (Perum PPD) agar diberi kekuatan untuk bisa meningkatkan pelayanan, kami dari BPTJ bertugas membuka peluang pasar. Kami juga terbuka dengan masukan-masukan sekiranya masih ada kendala di lapangan,” kata Bambang serius.
Sementara itu, Head of Estate Grand Wisata, PT. Sinarmas Land, Irwan Antonius Koagow menyatakan kerjasama pihaknya dengan PO. Sinar Jaya cukup baik. Menurut dia, sejak awal dipasarkan, perumahan Grand Wisata memang menawarkan kemudahan akses bagi masyarakat yang memiliki aktivitas di Jakarta melalui Pintu Tol yang langsung menuju perumahan. “Kami sudah bekerja sama dengan PO. Sinar Jaya 10 tahun. Semoga kami bisa meningkatkan sarana yang bisa mendukung Transjabodetabek ini,” katanya.
Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa menjelaskan, pihaknya siap mendukung program BPTJ dalam memperluas jarring transportasi di seputar Jakarta. Tidak hanya untuk bus Transjabodetabek, namun juga kendaraan pengumpan mulai mikrobus hingga bus sedang. Menurut dia, unit-unit bisnis di Perum PPD siap mendukung kebutuhan yang terkait konektivitas sehingga bisa mempermudah akses masyarakat menuju Transjabodetabek.



Menurut Putu, Perum PPD tidak hanya mengoperasikan bus Transjabodetabek baik dari perumahan maupun Bandara Soekarno-Hatta saja. Ada 494 unit bus Perum PPD yang beroperasi di Transjakarta. Karena itu, kata dia, saat ini boleh dibilang hanya Perum PPD yang menjadi perusahaan BUMD yang siap mendukung sepenuhnya program BPTJ.


