(Jakarta – haltebus.com) Perusahaan energi di bawah Renault Group mengumumkan proses likuidasi, berdasarkan putusan tertanggal 18 Februari 2025, Pengadilan Kegiatan Ekonomi Versailles, Prancis. Keputusan itu mengubah prosedur pemulihan hukum yang dibuka untuk kepentingan HYVIA pada 10 Desember 2024 menjadi likuidasi hukum.
“Keputusan ini menyusul tidak adanya tawaran pengambilalihan yang kredibel sebagai bagian dari proses pencarian calon pembeli yang dilakukan oleh administrator yudisial,” begitu keterngan resmi HYVIA, Selasa (18/2/25).
Dalam pernyataannya, HYVIA menyebutkan mereka menghadapi kesulitan untuk mengembangkan bisnis. “Kesulitan yang dihadapi oleh HYVIA pada dasarnya diakibatkan oleh kemunculan ekosistem mobilitas hidrogen yang terlalu lambat di Eropa dan biaya pengembangan yang sangat signifikan yang diperlukan untuk inovasi hydrogen,” demikian penjelasan HYVIA.
HYVIA menyatakan, semua karyawan HYVIA akan didukung atau direklasifikasi, dengan dukungan pemegang saham dan penerapan Rencana Perlindungan Ketenagakerjaan. Pengadilan menunjuk SELARL Asteren sebagai likuidator yudisial, yang diwakili oleh Maître Axel Chuine.
HYVIA berdiri pada Juni 2021. Perusahaan ini a joint venture yang dimiliki setara oleh Renault Group salah satu pemain utama industri otomotif dan PLUG, provider pionir turnkey hydrogen dan fuel cell solutions. Bersama HYVIA, solusi global untuk kebutuhan hidrogen bisa disesuaikan dan diskalakan untuk profesional yang mengutamakan efisiensi maksimum. HYVIA menawarkan ekosistem hidrogen hijau yang lengkap (pasokan hidrogen, stasiun H2, LCV, layanan, dan pemeliharaan).
“Dalam industri hidrogen yang masih dalam tahap awal, kami dimobilisasi untuk bergerak secara bertahap dari penawaran perintis yang didedikasikan untuk mobilitas hidrogen dalam kendaraan komersial ringan, ke penawaran produksi massal di pasar kelas atas, yang didukung oleh ekosistem H2 yang unik dan komprehensif. Kami berkomitmen kuat terhadap transisi energi, ambisi kami adalah mencapai pangsa pasar sebesar 30 persen untuk kendaraan komersial ringan bertenaga hidrogen pada tahun 2030,” ujar CEO HYVIA, Nicolas Champetier dalam laman resmi HYVIA.
Dalam perjalanannya, sejak berdiri HYVIA mencatat beberapa milestone, kurang dari setahun, mereka meresmikan pabrik pertama di Flins, Prancis. Pada April 2023, di bawah bendera HYVIA, van hidrogen pertama dari Renault Master Van H2-TECH diluncurkan. September tahun lalu, Renault Master terbaru itu mendapat penghargaan International Van of the Year 2025. (naskah : mai/ foto : hyvia.com)