Banner Top


(Jakarta – haltebus.com) Satu unit Mercedes-Benz OH-1526 meluncur ke arah barat, dari garasi PO Nusantara, Karanganyar, Demak dua hari lalu. Rencananya Minggu (5/8/12) bus itu memulai perjalanan perdananya dari Palembang menuju Pati. “Kami membuka trayek baru Palembang-Semarang-Kudus-Pati ,” ujar Manager Operasional PO Nusantara, Andy Darmawan. A kepada haltebus.com melalui telepon selulernya Kamis (2/8/12).

Kerasnya rute di jalur Sumatera ternyata tak menyurutkan PO yang sudah melayani penumpang di kota Kudus dan sekitarnya ke berbagai kota di Jabar, Jateng dan Jatim ini. Tak hanya treknya yang cukup panjang, tetapi juga kondisi jalan yang tak menentu. Berlumpur dan berlubang di saat musim hujan, berdebu di kala musim kemarau hingga macet dalam hitungan jam dan hari harus dilalui.

Untuk perjalanan Pati-Palembang bisa memakan waktu hingga 48 jam, bahkan lebih.Namun semua kendala menjadi tantangan tersendiri bagi PO yang telah berumur 44 tahun itu. Sebenarnya PO Nusantara bukan operator bus yang pertama kali melayani rute tujuan Sumatera dari Pati. Ada Sumber Harapan, HD Trans, Family Raya, Slamet, Sari Mustika dan Madukismo-Tri Sumber Urip yang tercatat memiliki jalur layanan mulai Pekanbaru hingga Pati. Andy mengklaim ada nilai lebih yang ditawarkan PO Nusantara. “Kami menghadirkan bus eksekutif dengan 34 seat,” katanya.

PO Nusantara ingin mencoba peruntungan di tengah-tengah manisnya rute penumpang tradisional asal Palembang ke Jawa. Selain Palembang-Bandung, Palembang-Yogyakarta dan Pelambang-Solo termasuk yang cukup diminati. Kini PO yang didirikan Yonatan Budianto ini berusaha menarik perhatian penumpang Palembang-Yogyakarta maupun Palembang-Solo dengan persinggahan Semarang hingga ke Pati

Ide membuka rute baru yang unik pernah berhasil, di saat Handojo Budianto membuka trayek Kudus-Semarang-Yogyakarta dengan bus kelas Patas AC. Di jurusan itu, mereka berkembang cukup pesat, boleh dibilang cukup sukses.

PO Nusantara memiliki potensi menggaet penumpang tujuan Bandung dengan persinggahan Cikampek dan tujuan Yogyakarta dan Solo dengan persinggahan Semarang, mengingat mereka memiliki kantor perwakilan di Bandung dan Semarang. Untuk perjalanan lanjutan di Cikampek dan Semarang, bukanlah hal yang sulit bagi PO Nusantara. Namun, Andy mengaku pihaknya memfokuskan layanan pada rute Palembang-Pati yang sudah ada. “Kami saat ini masih belajar untuk rute jurusan Sumatera,” ujarnya diplomatis.

Menurut Andy, manajemen PO Nusantara menyiapkan empat bus yang dioperasikan sehari-hari untuk rute ini. Ada yang khas dari Armada yang diterjunkan. Berwarna dasar biru muda, corak warna bus begitu menarik dengan pola pita bergelombang dengan warna kuning merah dan abu-abu layaknya diterpa angin.

Peluncuran di bulan Agustus, menjelang musim mudik lebaran juga bukan tanpa perhitungan. Andy mengatakan, pihaknya sengaja ingin melihat pasar Palembang-Semarang. Wajar, sebab di masa musim mudik lebaran volume tertinggi penumpang di suatu jalur bisa terlihat. Jika antusiasme penumpang di jalur ini cukup besar, kata dia, PO Nusantara bisa mengembangkan dan menambah jumlah armada. “Saat ini yang terpenting adalah mempersiapkan tahap awal,” katanya lagi.

Pengalaman PO Nusantara membuka jalur layanan baru terbilang cukup handal. Ini terlihat dari berbagai rute yang mereka layani saat ini, seperti Cirebon-Semarang-Kudus, Purwokerto-Semarang-Kudus, Semarang-Kudus-Malang, hingga Bandung-Semarang-Kudus pemberangkatan pagi dengan kelas Patas AC.

Membuka rute baru dengan durasi perjalanan yang panjang dan medan jalan yang tak bisa diprediksi seperti jalur di Sumatera jelas membutuhkan kemampuan tersendiri bagi operator bus. Kemampuan perawatan, kejelian melihat pasar, ketahanan menghadapi situasi, pelayanan yang baik dan sedikit peruntungan tentu sangat diperlukan. Tahun ini menjadi awal dari PO Nusantara unuk mengembangkan areal layanan lebih luas lagi. Apakah ada rute lain di luar Palembang-Semarang-Kudus-Pati yang akan dibuka lagi? “Tunggu saja kejutannya,” jawab Andy. (naskah : mai/foto : mai/dok. PO Nusantara)

Banner Content