Pembelian bus Volvo itu didilansir volvobuses.com Desember tahun lalu. Volvo Bus Amerika Latin menjual 190 bus ke SITRAMSS yang terdiri dari 60 bus gandeng dan 130 bus standar (single). Bus-bus itu akan dioperasikan pada sistem Bus Rapid Transit (BRT) yang tengah dibangun di kota itu. Volvo juga menambah paket layanan Manajemen Armada Volvo (Volvo Bus Fleet Management Service), yang membantu operasional bus, khususnya dalam meningkatkan efisiensi bahan bakar operator bus.
"Ini adalah sesuatu yang membanggakan kami, karena menambah efektivitas kendaraan kami dalam model transportasi untuk kualitas hidup yang lebih tinggi pada orang-orang yang tinggal di kota," kata Luis Carlos Pimenta, Presiden Volvo Bus Amerika Latin.
Bus yang dibeli oleh konsorsium yang terdiri dari perusahaan Sipago dan Subes, dikirim Desember lalu, yakni 40 unit, sisanya akan dikirim pada musim semi 2014. Bus gandeng yang dibeli untuk San Salvador adalah bus Volvo tipe B340M, dengan panjang 21 meter dan kapasitas angkut 180 orang. Sedangkan 130 bus standar adalah bus Volvo bertipe B290R yang bisa memuat 90 penumpang. Semuanya akan dibangun di pabrikan bodi bus Marcopolo, Brasil.
Bus gandeng yang dibeli sudah dilengkapi Alco-lock, yang bekerja sebagai pendeteksi kinerja mesin dan sistem pendukung operasional bus. Fitur ini mendeteksi semua sistem yang berpengaruh pada kinerja mesin. Bus juga dilengkapi fitur rem cakram dengan Anti-lock Braking System/Electronic Braking System, kontrol traksi dan sistem suspensi elektronik dan transmisi otomatis.
Untuk Volvo B340M ini, mesin bus terletak di tengah-tengah rangka/chassis. Mesin DH12E 340cv, yang terpasang seperti itu mampu menghasilkan tenaga 340 HP. Chassis B340M banyak dipasarkan di Amerika lain. Mesin diesel dengan isi silinder 12,1 liter yang menopang chassis itu telah berstandar Euro V. Sementara untuk chassis B290R, mengandalkan mesin D7E 290cv, kapasitas silinder 7,14 liter yang menghasilkan tenaga 290 HP dan berstandar Euro V.
Hampir semua kendaraan dilengkapi dengan paket layanan Manajemen Armada Volvo, yang memungkinkan operator bus untuk memantau armada mereka secara real time. Sistem ini menyediakan informasi tentang operasional bus. Ada pemantauan konsumsi bahan bakar, emisi gas buang, jam operasional dan kecepatan rata-rata untuk setiap bus, tak lupa pula pemantauan perilaku pengemudi. Dengan memantau bus secara real time, operator bus dengan mudah mengidentifikasi keterlambatan, masalah atau penyimpangan dalam rute, dan menghasilkan catatan perjalanan dan posisi geografis bus.
"Sistem ini akan mendorong efisiensi produktivitas bagi operator bus. Informasi ini memungkinkan definisi target, identifikasi kegagalan dan adopsi langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi biaya operasional konsumsi bahan bakar dan pemeliharaan," ujar Euclides Castro, Urban Bus Manager Volvo Bus Amerika Latin.
Volvo ternyata tak hanya sekedar memenuhi pesanan armada sesuai karakter yang dibutuhkan. Ada layanan jasa konsultasi teknis dan penilaian karakteristik lalu lintas kota yang mereka tawarkan untuk badan administrasi sistem transportasi San Salvador. "Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencocokkan penyebaran kendaraan dengan karakteristik lokal, dalam rangka mencapai keuntungan dalam efisiensi dan peningkatan kecepatan rata-rata untuk bus, " kata Idam Stival, Sales Engineer Volvo Bus Amerika Latin.
Semoga Jakarta bisa mengikuti langkah San Salvador dalam menyediakan transportasi massal yang nyaman dan aman bagi warga kotanya. Tak hanya sekedar menghadirkan bus dalam jumlah besar, tetapi juga kualitas yang baik yang membuat warganya mau berpindah dari kendaraan pribadi ke bus kota yang nyaman. (naskah : mai/foto ilustrasi: volvobuses.com)
